Sedikitnya ada dua hal yang membuat seseorang gagal dalam hidupnya, yaitu terlalu membangga-banggakan masa lalu dan berhayal mendapat kemakmuran di masa depan. Dan satu lagi kalau mau ditambahkan, yaitu sering mengeluh atas segala yang terjadi pada dirinya.

Kita sering mendengar, melihat, bahkan terjadi pada kita sendiri yang terlalu bangga, bahkan sombong terhadap kehebatan orang lain. Bangga terhadap prestasi orangtua, bangga dengan kesuksesan saudara, sombong dengan kekuasaan nenek moyang yang pernah berjaya di masanya.

Sebagai orang Sunda, mungkin masih ada yang mempercayai mitos-mitos tentang kejayaan leluhur? Tentang kejayaan Prabu Siliwangi, misalnya. Yang konon, tidak meninggal, melainkan tilem. Apabila ada anak-cucunya yang kesusahan ia akan datang dalam wujud harimau Pajajaran yang selalu ngaping-ngajaring keturunannya setiap saat. Alhasil, ia tidak perlu bekerja keras, karena kemakmuran akan diraih tanpa perlu banting tulang memeras keringat. Benarkah demikian? Absurd!

Jika ternyata kita ini bukan pemeran utama yang berjaya, lalu apa yang kita banggakan?

Allah SWT telah Menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Selain dari bentuk tubuh yang Didesain mampu menjadi Pemimpin di muka bumi (Kholifah fil Ard), Allah juga telah melengkapi kesempurnaan kita itu dengan segala potensi di dalamnya.

Di Indonesia, khususnya di Kabupaten Cianjur, pengangguran dan kemiskinan masih menjadi persoalan yang belum ada ujungnya. Kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin masih sangat memperihatinkan. Padahal, jika setiap individu ‘berani menjual diri’ atau mengarahkan mindset pada selling yourself, penggalian potensi diri, Insha Allah kita akan memiliki nilai jual terhadap orang lain.

Gerakan Satu Guru Satu Buku (Sagusabu) yang digagas Media Guru Indonesia, adalah satu dari sekian banyak cara bagaimana setiap individu khususnya guru, memiliki nilai jual dan prestasi unggul di masyarakat. Di sinilah kita bisa unjuk gigi dengan percaya diri, ini lho saya! Inilah karya saya, bermanfaat bagi ummat. Bukan itu lho kakek buyut saya, mereka adalah orang-orang hebat.

Penulis adalah peserta Pelatihan Sagusabu Cianjur