Semua orang pasti punya resolusi di tahun baru sebagai hasil refleksi diri selama 12 bulan. Walaupun kadang resolusi hanya sekedar daftar cheklist di buku harian. Atau mungkin resolusi tahun sebelumnya belum kesampaian. Memang benar, kadang seiring waktu berjalan resolusi yang kita tulis dan kita jadikan priorotas belum-belum juga terlaksana. Hambatan nya sebenarnya adalah komitment kita sendiri.

Dalam Islam sendiri juga diajarkan bahwa hari esok harus lebih baik dari hari kemarin. Demi masa; sesungguhnya manusia merugi; kecuali manusia yang ingat 5 perkara sebelum 5 perkara; sehat sebelum sakit; muda sebelum tua; kaya sebelum miskin; lapang sebelum sempit ; dan Hidup sebelum Mati.

Belajar dari hal tersebut kita setiap waktu harus senantiasa berpikir " Apakah hidup saya berarti ditahun ini". Bahkan kita harus refleksi diri tiap hari. Menurut filosofi mengapa ada siang ada malam. Ada saat kita tidur kita harus berpikir "kesalahan apa yang sudah kita lakukan hari ini, dan diberikan kesempatan memperbaiki diri saat kita bangun".

Tanpa resolusi hidup, tujuan kita tidak terarah. Apa yang sudah kita raih dan peroleh harus di analisis. Kesalahan kemarin yang telah kita lakukan jangan sampai kita ulangi. Contohnya tahun ini orang tersebut kolesterolnya tinggi, maka harus punya resolusi sehat. Agar tidak kena kolesterol tinggi lagi berarti harus diet lemak, olahraga yang cukup, dan banyakmengkonsumsi buah dan sayuran.

Di tahun 2018 ini, melalui diskusi hangat dengan suami. Keluarga kami punya resolusi: untuk mengurangi belanja yang lain dan menambah belanja buku. Utamanya menggalakan jiwa literasi pada anak anak. Kebetulan anak anak masih SD semua masih mudah untuk diarahkan dan dibimbing. Hanya membutuhkan kesabaran.

Di rumah ada beberapa koleksi buku diantaranya ensiklopedia. Anak anak sukanya buku bergambar. Jika tahun ini kami kurang membelikan mereka buku dan jarang mengajak anak anak ke perpustakaan. Lebih banyak membeli mainan seperti lego. Akan saya programkan untuk mengunjungi perpustakaan baik di sekolah atau di perpustakaan daerah. Saya buatkan masing-masing kartu daftar buku yang dibaca. Jika bisa membaca buku lebih dari 10 dalam 1 bulan akan saya belikan 1 hadiah buku yang mereka inginkan dan pilih sendiri. Jadi dalam setahun ada tambahan 12 buku baru di rumah harusnya jika mereka disiplin.

Begitu juga menulis, anak anak harus menulis minimal 4 judul cerita yang mereka sukai dalam sebulan.Selama ini di tahun 2017 anak pertama saya menulis 23 judul. Rata- rata panjang karangannya 2 halaman.

Untuk kebutuhan belanja lain akan saya kurangi. Misalnya untuk beli mainan maksimal 3 kali setahun. Rekreasi gak perlu jauh sehingga menghemat anggaran. Belanja baju 2 kali setahun. Karena resolusi ini kami buat dan kami putuskan bersama sama dalam keluarga. Jadi harus ada yang selalu mengingatkan.

Gerakan literasi saya mulai dari keluarga sendiri. Anak anak akan memiliki wawasan luas. Dengan begitu mereka punya bahan untuk ditulis. Ditambahkan pula, mereka punya kesibukan positip sejak dini. Hal ini belum diprogramkan di tahun 2017.

Ya mudah-mudahan kami terus diberikan keistiqomahan dan kesehatan. Sehingga cita-cita kecil dan resolusi keluarga kami di tahun 2018 bisa terwujud.