Indrawati Anje

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Kehilangan Sang Ibunda Tercinta

Kehilangan Sang Ibunda Tercinta

Kisah ini bermula pada tahun 2014,di mana saat itu saya jauh dari ibu,ibudi kampong sedangkan saya berada di rantauan orang,menjalankan tugas sebagai seorang guru.waktu itu ibu sempat tingal bersamaku atas permintaan ku karena,ibu tinggal sendirian di rumah tak ada yang menemaninya.pada waku ibu di rumahku,aku dan ibu bicara kalo pada Ramadan tahun ini,ibu di rumah ku dan ibu pun mau.ibu ku menelpon abang ku di kampung.hati ku sangat merasa bahagia saat mendengar nya. Ibuku adalah sosok seorang ibu yang sangat baik kepada anaknya,selalu mendidik ku dengan penuh rasa kasih saying,meskipun saat itu saya sudah berkeluarga.

Setelah beberapa hari ibu di rumah,seperti biasa aku pergi pagi dan pulang kerumah di siang hari,ibu di rumah sendirian.setiap kali saya pergi kerja selalu berpesan kepada ibu,ibu jangn jangan lakukan pekerjaan rumah,ibu istirahat.seperti biasanya sebelum berangkat saya bagun dengan paginya menyiapka sarapan untuk ibu dan suami.di saat saya ingin pergi,ibu selalu duduk di depan dan saya berpamitan dengan ibu.dan ibu sendirian….saat di perjalanan hati selalu khawatir akan kesehan ibu karna,ibu punya sakit darah tinggi,asam urat dan kolestrol.waktu ibu tinggal di rumah bersama saya,saya bawa ibu periksa kedokter apa bila ibu tidak enak badan nya.hari demi hari berlalu genaplah sudah 2 bulan ibu bersama saya dan ibu berkata kalu ibu mau pulang karena,sudah lama di rumah saya,ibu mau pulang sebentar melihat rumah lalu dating kembali bersama saya.namun saya melarangnya.pada hari berikutnya saya ada keperluan di luar dan berangkat.sebelum berangkat ibu berkata kepala ibu pusing nak,kok bibir terasa kebas seperti tebal,saya bilang sama ibu minum obat.dan saya melanjutkan pergi dan meninggalkan ibu di rumah.tapi di perjalanan,saya menelpon ibu menyakan keadaan ibu.alhamdulilah ibu baik baik saja.setelah sorenya saya pulang kerumah,sesampainya di rumah saya bertanya kepsa ibu,apakah ibu baik baik saja.ibu bilang baik baik saja.tapi hati ini merasa menyesal sudah meninggalkan ibu seharian sendiri di rumah.

Keesokan harinya seperti biasa aku bekerja dan meninggalkan ibu di rumah,ibu selalu berpesan berhati hati di jalan,dan sesampainya saya dirumah ibu selalu ada di depan pintu menunggu saya pulang.dan saya bertanya kepada ibu apakah ibu sudah makan,ibu tak pernah mau makan selagi saya belum pulang.Hari itu saya bertanya kepada ibu,ibu mau makan apa dan ibu menjawab tidak mau makan apa apa,diumah kan sudah ada makanan.Saya tau ibu tidak begitu suka makan sembarangan di luar,dalam lauk pauk ibu tak semua lauk,ikan atau ayam yang ibu mau.jika ikan,ibu hanya makan ikan yang kecil kecil tak mau ikan yang besar.kalo ayam,ibu tidak suka ayam kampung,dan kalaupun makn ayam boiler,ibu hanya makan pada bagian dada saja.Keesokan harinyaseperti biasa ngobrol bersama ibu.terkadng saya bilang sama ibu,jika ibu bosan sendirian di rumah,ibu pergilah jalan kerumah tetangga,Cuma tak setiap harinya tetangga ada di rumah.semua pada pergi kerja.kesokan harinya lagi sesampainya saya di rumah saya melihat yang biasanya ibu ada di depan pintu,tapi kali ini ibu tidak ada.dan aku mencarinya,ternyata ibu ada di rumah tetangga.sempat kawatir di mana ibu.

Sore harinya,tetangga saya mengantarkan 1 ekor ayam kampung muda,dan saya mengolah nya,lalu bertaya kepada ibu,ibu mau di masak apa ayam ini,ibu bilang di bakar aja.dan saya bilang sama ibu,nanti kita cari ikan lain buat ibu.karna saya tau ibu tidak makan ayam kampung.setelah saya masak ibupun memakan ayam bakar tersebut.saya merasa heran,ibu kenapa makan ayam kampung,sedangkan setau saya ibu tidak suka ayam kampung.sengan rasa aneh saya bertanya sama ibu,bukannya biasa ibu tidak suka ayam kampung.tapi ibu menjawab suka.saya tau kalau ibu makan bagian dada ayam saja,dengan penuh rasa heran saya melihat ibu makan yang tidak seperti biasanya,ibu makan ayam nya sangat berselera tak seprti biasanya,sambil makan ibu berkata enak besok kalo beli ayam kampung di bakar saja.keesokan harinya hati ini masih merasa aneh,tapi ya sudahlah,mungkin saya masakin ayamnya cocok di lidah ibu.setelah bebrapa hari kemudian,ibu bilang minta di antar pulangrindu sama cucunya di kampung,keeskan harinya saya mengantarkan ibu pulang sampai di kampung (pelabuhan ),saya tak mengantarkan ibu sampai di rumah,di karnakan ada keponakan saya yang menjemput ibu waktu itu,dan saya melanjutkan perjalanan dan menyelesaikan segala keperluan.waktu sebelum saya pergi dan ibu di bonceng sama keponakan,ibu bilang ibu pulang dulu nak dengan ar mata yang berlinang.saya teruskan perjalanan dengan penuh rasa tanda Tanya mngapa???

Setelah beberapa hari ibu di kampung,saya menerima telpon dari adik,bahwa ibu struk ringanya allah di saat itu saya pulang melihat kondisi ibu,dan ibu menangis melihat saya,saya mencoba untuk tegar di hadapan ibu,karna saya tau ibu butuh semangt yang kuat,demi kesembuhan ibu.hari demi hari berlalu,keadaan ibu mulai membaik,dan saya juga pergi menjeguk ibu,di saat saya dating,saya memaksaibu makan,dan ibu mau biasanya tidak mau makan,saya coba menghibur hatinya,saya melihat ibu tersenyum bahagia,di saat saya harus pulang ibu mulai sedih.hari demi hari berlalu berita yang di dapat sakit ibu semakin parah,ibu mulai demam dan tidak mau makan,saat itu ibu Cuma demam dua hari dan tidak mau makan.ibu selalu menyuruh saya pulang.waktu itu saya di beri kegembiraan berupa kehamilan pertam.mendengar keadan ibu sakit kuat.aku memutuskan pulang,sesampainya saya di rumah melihat keadaan ibu,seakan tk percaya,ibu begitu kurus tingal tulang.hati saya sangat sedih melihat kondisi ibu,sewaktu adik saya nelpon mengatakan ibu tidak parah.ternyata ibu sudah tidak mengenali orng lagi.Cuma selalu memanggil nama saya.saya mencoba untuk kuat dan sabar menghadapi semua itu.dalam kondisi saya hamil muda dan flek.saya selalu berada di dekat ibu,membacaan yasin buat ibu,dan disetiap doa,sya berdoa kepada allah jika itu kehendak allah abillah ibu saya ikhlas,melihat kondisi ibu yang seperti itu saya benar benar tidak kuat.malam berlalu sekitar pukul lima sholat subuh dan membacakan yasin di samping ibu.ibu menghembuskan nafas terakhirnya.dunia terasa gelap seketika saat saya menyaksikan ibu pergi meninggalkan saya,tak ada lagi orang yang begitu perduli dengan hidup saya.

Ibu adalah sosok orang tua yang sangat bak dan selalu adil memperlakukan anak anak nya,tidak pernah marah dan kasar kepada anak nya,segala tunjuk ajar,segala didikan ibu tidak pernah saya lupakan.sekarang semua hanya tinggal sebuah kenangan.ada rasa penyesalan yang tak dapat saya ungkapkan,hanya tetesan air mata dalam setiap doa.doa yang tak pernah puyus,doa yang tak pernah berhenti memohon kepada allah agar ibu di tempatkan di syurganya allah amin.ingin rasanya memutar kembali kehidupan yang dahulu,namun semua itu adalah kehendak allah maha pencipta.

Indrawati,Spd

Instansi SD N4 Dwi Tunggal

Kelas Sagu Sabu Meranti

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cerita ibu tak khan pernah usai

30 Sep
Balas

Al fatihah

30 Sep
Balas



search

New Post