KREDIT MACET VS SEBRAK (Catatan ke 57)
KREDIT MACET VS SEBRAK
Kredit macet adalah suatu kondisi yang bisa saja menimpa semua orang, dimana debitur baik individu maupun perusahaan, tidak mampu membayar kredit kepada kreditur secara tepat waktu. (Lusianah, S.E., M.Ak.)
Sayangnya istilah sebrak tidak dapat saya temukan melalui pencarian dalam fitur google, heeem, saat mencari istilah sebrak munculnya malah seblak, itu makanan kekinian kesukaan remaja eh saya juga! Hay guys, ternyata seblak itu makanan yang paling enak dimakan kalau rasa super pedas. Hah, barangkali ini yang mendasari istilah sebrak. Jadi sebrak itu panas dan pedas, wakakak.
Dan kekagetanku menjadi-jadi tatkala namaku disebut dengan sangat cantiknya sebagai salah satu daftar debitur kredit macet, ouuuwwww! Bagai disambar petir (belum pernah sih) kira-kira begitu ya, sampai aku tertawa dengan elegannya. Halo Pak, sekolah saya yang pinjam pakai nama saya sudah bayar hutang itu! Upst! Sebrak gitu!
Dalam hati yang paling dalam aku bertanya, jadi pinjaman bulan Desember untuk menutup kegiatan sekolah itu dihitung sebagai kredit macet? Kuhitung dengan jari, ah, baru awal bulan Desember pinjam dan di akhir bulan yang sama di tahun yang sama pula dilaporkan sebagai kredit macet? Nggak salah nih, 29 hari pinjam langsung dijustice kredit macet? Ilmu perbankan ala ala mana ini? Saya bukan ahli akuntan sih, tapi saya pernah jadi pengurus koperasi, wkwkwk, kopsis tingkat dewa, sepertinya istilah kredit macet itu cukup jelas bedanya dengan sebrak. Scrool ke atas ya!
Mengapa sampai nyebrak sih? Terhitung tiga bulan dana belum cair, sedangkan kebutuhan biaya gaji 5 . . . x 3 bulan tak bisa ditunda, bisa dihitung kan? Belum listrik, internet, air, lomba yang harus ada, cukup dengan pinjam 15 juta? Bisa dibayangkan kan nutupnya pakai apa? Saya percayakan kepada lembaga yang katanya dari kita, oleh kita, untuk kita, wouw, wouw, wouw.
Oke, saya tidak keberatan debitur kredit macet dibacakan, masalahnya bedakan dong antara kredit macet dengan sebrak. Kali ada yang mau sama saya jadi undur diri gegara tahu saya macet, hi hi. Kalau soal hutang piutang saya paham betul kok jadi debitur yang baik, dan untuk kredit macet, itu sudah dibayarkan saat dana sekolah sudah cair ya guys, so itu bukan untuk saya kok, jadi jelas kan klarifikasi berita heboh itu?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi
Salam Bapak
Keren
Tulisan bendahara oh bendahara...keren bunda.
Bendahara yang terluka,
Jelasss bu guru. Langsung doring aja yg bikin macet itu...eh kliru yg memvirakkan itu...he he he. Tenang bund. Pokoknya jelaskan pd dia. Pakai bukti jg lbh akurat ..he he...akulah pendukungmu ..ciee...
Siap Bunda, akan ku kuak Bunda, he he
Keren tulisannya. Bikin heboh ya Bun padahal bukan untuk kepentingan pribadi. Salam sehat dan bahagia selalu Bunda.
Sedih Bun