#Tantangan hari ke-19

“Koran....koran....koran.....” begitulah teriakan Anisa dengan seragam putih biru yang masih melekat dibadannya ditengah ramainya kendaraan bermotor berlalu lalang di jalan Ronggowarsito tempat Anisa menjajakan korannya. Terik matahari yang membakar kulit sawo matangnya tak ia hiraukan. Nisa, begitulah nama panggilannya. Anak yang bertanggung jawab, rajin, dan selalu ceria. Sejak kelas 2 SD Anisa bersama ibunya sudah terbiasa membantu ayahnya berjualan koran, Anisa anak petama dari 3 bersaudara. Adiknya baru duduk di kelas 5 SD dan si bungsu masih berusia 4 tahun. Setiap pulang sekolah Anisa langsung bergeges menuju ke agen koran untuk mengambil koran yang akan di jual. Kebetulan tempat agen itu tidak jauh dari Sekolahnya. Setiap pagi ayah Anisa mengambil 100 koran dari agen untuk dijual. Anisa hanya menjual koran setengah bagian dari ayahnya . Biasanya sebelum Magrib koran yang dibawa Anisa habis laku terjual.

Anisa duduk di trotoar menahan capek yang sedikit ia rasakan , karena pelajaran di sekolahnya hari ini cukup menguras tenaga dan pikiran. Sambil menghitung-hitung koran yang masih di pegang, Anisa bergumam sendiri” Aduhhhh...koranku kok masih banyak yang belum terjual . Sampai jam berapa nanti aku pulang”. Ia berkata dalam hati. Saat lampu merah menyala segera ia berlari menghampiri pengendara mobil yang sedang berhenti. Sebuah mobil tepat berdiri disampingnya. Pengemudi membuka kaca mobil lalu mengeluarkan uang 10.000. Pengemudi itu bertanya “ Berapa Dik harganya?”, tanya pengemudi tersebut. ” 3.500, Om “ sahut Anisa, “Sudah kembaliannya buat Adik saja , sambil tersenyum ramah Anisa mengucapkan terimakasih. Sering kali Anisa menemui pembeli yang baik hati karena tidak mau menerima uang kembalian. Tapi ada juga pembeli yang masih tega untuk menawar korannya. Hampir 4 jam Anisa menjajakan korannya . Alhamdulillah hari ini korannya habis terjual dan ia harus rela pulang agak kemalaman.

Sampai di rumah Anisa mandi dan bersih bersih diri. Sholat Maghrib dan makan. Anisa tidak lupa akan tugasnya sebagai pelajar. Ia selalu mengerjakan tugas tugas yang diberikan gurunya . Sebelum anisa belajar anisa menghitung hasil penjualan koran hari ini untuk diserahkan ke ayahnya “ Yah, ini uang hasil jualan hari ini. Alhamdulilah hari ini kita mendapatkan keuntungan 50.000 Yah” kata Anisa. Ayah Anisa menerima uang tersebut kemudian dimasukkan dalam laci.” Nisa uang ini ayah tabung untuk persiapan nanti kamu masuk SMK”. Ayah Anisa menjelaskan sambil menghitung uang hasil penjualan hari ini.. “iya yah...” sahut Anisa. Anisa memang anak yang pekerja keraskarena ia tahu keadaan ekonomi keluarganya. Dengan ia berjualan koran sedikit membantu keuangan ayahnya. Mendengar penjelasan Ayahnya, Anisa senyum lepas. Dalam hatinya ia berkata,” Alhamdulillah , Ya Allah. Sedikit demi sedikit menjadi bukit. Insyaallah aku besuk bisa melanjutkan sekolah yang aku inginkan. Cita-cita Anisa setelah lulus nanti akan melanjutkan di SMK agar setelah lulus dari SMK bisa langsung bekerja. Setelah selasai belajar Anisa bersiap untuk tidur karena besuk harus sekolah dan menjajakan koran lagi. Dengan wajah tersenyum manis Anisa bermimpi menjadi sosok gadis dewasa yang kuat, mandiri , sukses dan melihat kedua orang tuanya tersenuym bahagia.

Rembang, 19 Juni 2020

SALAM LITERASI