BUKAN JODOH INA
#Tantangan hari ke-18
Setelah penat mengajar, saatnya Ina berkemas-kemas untuk segera pulang, hari sudah menjelang magrib. Setiap hari Ina melakukan tugasnya sebagai guru honorer di SMA Negeri yang baru didirikan di salah satu kecamatan. SMA tersebut belum mempunyai gedung sendiri dan baru mempunyai satu kelas sehingga harus bergabung dengan gedung SD di Kecamatan tesebut . Siswa SD masuk pagi hari dan siangnya digunakan untuk siswa SMA . Ina merantau ikut pamannya karena ada tawaran untuk menjadi guru di SMA baru tersebut. Ina mau mengabdikan diri di sekolah tersebut sambil menunggu tes CPNS. Jarak rumah paman Ina dari sekolah 19 km. setiap hari Ina naik angkutan desa Untuk sampai ke tempat kerjanya. Semangat Ina untuk mengajar luar biasa karena memang sejak kecil ia bercita-cita ingin menjadi seorang guru. Setelah lulus dari bangku kuliah ia langsung setuju saat ditawari pamannya yang juga seorang guru, untuk mengapdikan diri sebagai GTT, walaupun berpisah dengan ayah ibunya, demi mewujudkan cita-citanya untuk masa depan.
Di depan gerbang sekolah Ina menunggu langganan angutdesnya, tiba-tiba dari seberang jalan ada seorang laki-laki yang menghampiri sambil menyapa. “ Selamat sore mbak, dengan ramahnya laki-laki tersebut menyapa Ina. “ sore mas, ina menjawab dengan ramah. Laki-laki tersebut memperkenalkan diri. Namanya Koko, ia bertugas di Polsek yang kebetulan kantornya berseberangan jalan dengan gedung sekolah tempat Ani mengajar. Ternyata Koko telah menaruh hati sejak melihat Ina mengajar di sekolah tersebut, tapi baru kali ini koko memberanikan diri untuk mendekati Ina. Gayung bersambut ternyata Ina juga merasakan hal yang sama . Sejak perkenalan itu mereka semakin dekat. Koko juga sudah memberanikan diri main ke rumah paman Ina. Setiap malam minggu Koko selalu siap menemani Ina. Hari-hari Ina nampak bahagia dan lebih semangat untuk mengajar karena sudah ada yang antar jemput.Koko seorang laki-laki yang setia dan tanggung jawab, pagi itu koko mengutarakan niatnya untuk main ke rumah orang tua Ina yang tinggal jauh di luar kota. Ina jadi ragu karena selama ini Ina tidak pernah bercerita ke pada orang tuanya tentang Koko. Setelah Ina mengiyakan koko jadi lega , mereka sudah membuat janji untuk besuk berangkat pagi jam 7. Siang hari Ina mendapat telfon dari kepala sekolahnya kalau ternyata Ina lolos tes tertulis CPNS dan besuk paginya jam 7 harus sudah di provinsi untuk ikut tes wawancara litsus , waktu itu jika lulus tertulis CPNS dilanjutkan litsus yang diselenggarakan provinsi. Pikiran Ina berkecamuk antara janji dengan koko dan urusan nasip masa depan.
Pagi setelah subuh ina sudah sudah di tunggu teman satu rombongan untuk pergi litsus, Ina tidak semapat mengabari koko karena sibuk belajar dan mempersiapkan berkas-berkas untuk materi litsus , dalam pikiran Ina hanya satu yaitu lolos CPNS, sehingga ia fokus pada litsusnya untuk besuk pagi. Setelah tes selesai Ina pulang ke rumah orang tuanya untuk mengabari hasil tes CPNS nya, ayah dan ibu Ina menyambut dengan gembira atas keberhasilan Ina dalam seleksi CPNS, ayah Ina langsung bercerita , “tadi ada temanmu In, namanya Koko mau melamarmu, maaf nduk bapak tolak karena bapak sudah terlanjur janji denagan sahabat bapak , kamu sudah saya jodohkan dengan nak Hari yang juga seorang guru, bapak kepingin mempunyai mantu seorang guru biar bisa menjadi iman dan membimbing anak-anakmu, nak Hari laki-laki yang baik, bertanggungjawab, dan yang paling penting agamanya bagus. ”.Begitu penjelasan ayahnya , tanpa memperdulikan perasaan Ina. Tiba-tiba air mata Ina mengalir , Ina membayangkan bagaimana perasan Koko saat itu, tubuhnya lemas dan lunglai Ina hanya pasrah dan berdoa "Ya Allah.. jika koko jodoh ina dekatkanlah jika koko bukan jodoh Ina , Ina iklhlas demi membahagian ayah dan ibu".
Rembang, 18 Juni 2020
SALAM LITERASI
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kalau jidoh hendak kemana...lanjut bu indri...