#Tantangan hari ke- 25

Sejak sore hari hujan tak kunjung reda . Aku berdiri di depan jendela sambil selalu beristighfar Saat terdengar geluduk menyambar. Pikiranku ke ayahnya anak-anak yang sampai sore belum pulang juga. Aku hanya bisa berdoa semoga Allah selalu melindungi suamiku dimanapun berada. Kulihat ke dua anakku sibuk sendiri tak peduli hujan turun dengan deras. Hanya si kecil yang menanyakan kenapa ayahnya belum pulang.”Ayah masih di kantor dik.” Jawabku membuat si Kecil tenang.

Hari sudah berganti malam hujan sudah mulai reda . Aku semakin resah suami belum pulang juga . Aku berjalan menuju halaman rumah untuk mengunci pintu pagar. Saat berbalik badan aku mendengar suara aneh yang merintih kesakitan.

Aku semakin penasaran ku buka kembali pintu pagar rumahku. Ku dekati suara itu yang semakin jelas . Mataku tertuju pada mata yang bercahaya. Aku kasihan melihatnya badannya kecil kurus dan nampak kurang gizi karena tak terurus. Dia tak mampu berlari. Ternyata ada duri di kakinya. Tampaknya saat hujan tadi dia berteduh dibawah tanaman euphorbia yang berduri. Ku gendong dia masuk ke dalam rumah dan langsung kubersihkan seluruh badannya dengan lap. Sambil berteriak memanggil si kecil ” Adik…. Ambilkan obat merah!” Si kecil keluar membawa obat merah spontan ia bersorak “ Hore….!! Aku suka..aku suka ibu!” Ia sangat kegirangan bahkan si kecil sendiri yang akan merawat Molly. Kami sekeluarga sangat sayang pada Moly . Moly aku anggap seperti anak kami. ”Meooww…meooww…”

Rembang, 25 Juni 2020

SALAM LITERASI