#Tagurharike-52

Pagi-pagi Zidan sudah bersiap untuk mandi. Hari ini pelajaran jarak jauh akan dimulai. Sebelum keduluan oleh kakaknya Zidan sudah memegang Hp androidnya. Ia sudah berseragam putih merah lengkap dengan dasinya.”Cekrek...cekrek ..” Zidan memfoto dirinya kemudian dikirimnya ke grop kelasnya sebagai tanda pada pagi hari ini Zidan sudah absen hadir di sekolah. Baru saja ia mengirim absen HP androidnya sudah berpindah tangan di kakanya. Zidan terpaksa mengalah ia tahu kakaknya lebih membutuhkan karena kakanya sudah duduk di kelas 8 SMP sedangkan zidan baru kelas 5 SD.

Setelah selesai absen Zidan duduk termangu diteras rumah Dalam hati ia berkata” Apa daya aku seorang anak buruh harian.”Kehidupan Zidan jauh dari kecukupan. Ayahnya hanya seorang buruh. Jangankan untuk beli labtop atau HP yang canggih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja ibu Zidan harus rela menjadi buruh cuci dirumah tetangga.

Zidan bersyukur dengan keadaannya. Walaupun di rumah hanya ada satu HP ia berusaha untuk bisa mengikuti pembelajaran daring. Zidan ingin bersaing dengan temannya jika belajar di sekolah. Tanpa berpikir lama zidan beranjak dari duduknya langsung mengambil sepedanya. Masih dengan seragam putih merahnya sampailah Zidan di sekolahnya. “ Ada apa Zidan kok kamu datang ke sekolah?” tanya guru kelasnya . “ Aku rindu sekolah bu.” Jawab Zidan.. “ Bu guru....aku mau minta materi pelajaran dan tugas-tugas yang lain !” Zidan menjelaskan kepada guru kelasnya Hp nya hanya satu dipakai kakaknya sehingga ia banyak ketinggalan materi pelajaran . Guru kelas Zidan segera memberikan materi dan tugas -tugas yang dapat dipelajari Zidan di rumah.

Rembang, 22 Juli 2020

SALAM LITERASI