#Tantangan hari ke-26

Aku hanya diam membisu ketika majikanku mengajak temanku yang cantik untuk pergi ke pesta. Aku sadar aku sangat sederhana dan lusuh aku tidak pantas untuk diajak ke pesta. Kalau aku ikut ke pesta majikanku pasti malu. Aku ikhlas dan senang meskipun majikanku tidak menghargaiku. Walaupun begitu aku sayang dengan majikanku. Sehari-hari aku selalu menemaninya.

Seperti pada pagi yang cerah ini majikanku sudah bersiap-siap akan keluar rumah. Majikanku sudah menjinjing tas belanjaan nampaknya ia mau belanja ke pasar. “ Wah pasti aku diajak nih”. Kataku dalam hati. Sampai di pasar segera majikanku kesana kemari mencari barang yang dicari. Tak peduli jalan yang kotor penuh sampah dan becek terus saja ditelusuri. Hal ini membuat badanku kotor semua.

Setiba dirumah aku ditinggalkannya. Ia tidak membolehkan ku masuk karena takut mengotori rumahnya. Lalu Ia mengajakku ke mushola karena waktu dzuhur telah tiba. Walau begitu aku merasa bangga karena akulah yang selalu diajaknya ke mushola. Keluar dari mushola majikanku clingak-clinguk dan bingung tidak menemukanku. Entah siapa yang memisahkan majikanku dan aku yang selalu nyaman menempel di telapak kakinya. Majikanku baru menyadari walaupun aku tak berharga ternyata ada sesuatu yang kurang dirasakanya.

Rembang, 26 Juni 2020

SALAM LITERSI