Hasil yang Tak Pernah Mengkhianti Proses
Tantangan Hari ke-43
#Tantangangurusiana
Ada sebuah istilah yang seringkali terdengar yaitu suatu hasil tidak akan mengkhianati proses. Bahkan di kelas sebagai guru, sering sekali mengatakan kepada siswa bahwa hasil dari belajar memang penting, namun bagaimana kamu menghadapi proses itulah merupakan bagian terpentingnya. Istilah tentang hasil dan proses ini mengingatku pada perjuangan seorang teman yang bertahan hidup di ibukota dengan keterbatasan. Sebagai mahasiswa dari daerah tentunya tidak mudah bertahan hidup di kota besar jika tidak memiliki persiapan yang matang dari segi biaya ataupun mental yang kokoh.
Kembali dengan cerita perjuangan hidup seorang teman yang mampu mengetarkan hatiku sebagai sesama anak rantau. Kisahnya dimulai ketika ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di Ibu kota dan takdirpun mempertemukan kami sebagai teman di kampus dan jurusan yang sama. Pertama kali mengenalnya, aku cukup merasa terkesan. Tutur kata dan bahasanya yang sangat rapi membuatku merasa cukup minder dengan gaya bahasaku yang tidak terlalu teratur dan terkesan berantakan. Aku pun berpikir bahwa ia pasti memiliki kecerdasan bahasa yang memadai.
Perjuangannya untuk bisa mengenyam pendidikan lanjutan di ibu kota baginya bukanlah hal yang mudah, keterbatasan ekonomi di keluarganya membuat orangtuanya tidak dapat memberikan uang untuk biaya kuliah selama di Jakarta. Dengan modal nekad dan keyakinan, akhirnya ia memberanikan diri untuk berkunjung ke rumah pamannya dan meminta bantuan dana untuk biaya pendidikannya. Akhirnya pamannya bersedia membantu namun tidak banyak hanya cukup untuk biaya sehari-hari dan ia harus tetap memutar otak untuk bisa menutupi kekurangan apabila ada biaya tambahan yang diluar dugaan.
Sebagai sesama anak rantau, maka tidak jarang aku pun berkunjung ke tempat dimana ia tinggal terutama ketika weekend atau libur kuliah di hari sabtu dan minggu. Dengan tempat kosan yang sederhana, perlengkapan yang seadanya bahkan kipas angin pun yang ada hanyalah ukuran yang paling kecil. Tidak jarang aku temui ia menitikkan air mata, karena uang yang ia miliki pas-pasan dan tidak bisa dipakai untuk berobat. Namun ia berusaha untuk tetap tegar dan bersikap ceria seolah-olah tidak ingin orang lain tahu permasalahannya. Padahal ia harus memikirkan mengenai biaya tambahan untuk mengobati sakitnya dan akhirnya membuat ia kembali harus meminta bantuan pamannya. Hal ini tentu bukan perihal yang mudah karena dari awal pamannya hanya berjanji membantu biaya hidup saja.
Selama berteman dengannya, aku pun turut merasakan bagaimana ia harus berhemat dengan membeli makan siang semurah mungkin asalkan perutnya bisa terisi sampai akhir bulan. Di semester awal, aku mengakui ia berjuang dengan sangat berat untuk bisa bertahan melanjutkan pendidikannya. Namun, aku juga mengakui ia bukanlah sosok yang lemah dan akhirnya dengan proses yang tidak mudah itu, ia menjadi salah satu lulusan tercepat di jurusan kami. Di akhir-akhir semester, kehidupannya perlahan sedikit demi sedikit berubah. Seiring dengan perkuliahan yang mulai tidak padat, ia mengisi hari-harinya dengan menjadi pengajar salah satu bimbingan belajar dan hasilnya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Alhasil ia tidak lagi bergantung dengan uang pemberian pamannya yang terkadang terlambat sampai ke tangannya.
Kisah tentang perjuangan temanku yang bertahan dengan keterbatasan membuktikan bahwa istilah hasil tidak mengkhianti proses benar adanya. Ketika memang proses yang dilewati tidak mudah bukan berarti harus menyerah namun justru dengan proses yang sulit itulah, suatu saat nanti akan ada hasil yang indah. Hal ini terbukti dari segi karir, temanku sudah menyelesaikan kuliah magisternya dan menjadi salah satu ASN di instansi pemerintahan. Dengan hasil yang dicapai saat ini tentunya ia tidak akan khawatir dengan keterbatasan dari segi ekonomi lagi. Jadi, jangan takut ketika proses yang dilewati mungkin tidaklah mudah, karena akan ada hasil yang menakjubkan yang sedang menunggu kita.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Inspiratif benar. Jadi besukor lah dirik neh