Di Ujung Penantian (2)

Oleh : Inis Unsaroh - Guru SMPN 1 Turen

Ramadhan tahun ini adalah ramadhan yang paling membahagiakan, cukup menguras emosi dan perasaan bagi penulis. Allah memberikan hadiah dan rezeki yang luar biasa. Rasa syukur atas segala nikmat yang telah di berikan sudah sepatutnya kita aplikasikan pada kehidupan sehari hari sebisa mungkin.

Pada hari ke 24 di bulan yang penuh berkah ini, sekali lagi hati seorang ibu di buat H2C (Harap Harap Cemas) menerima kabar dari ananda yang jauh disana perihal kandungannya. Apa yang sudah dialami oleh sang adik terulang lagi pada kakaknya bedanya penulis tidak bisa menemani karena masih ada tugas yang harus penulis selesaikan.

Pikiran penulis menerawang jauh ke belakang bahwa peranan seorang ibu sungguh luar biasa mulai dari awal mengandung makan ini gak enak kepingin makan yang macam - macam, mual muntah yang kita kenal dengan morning sickness karena beberapa hormon antara lain progesteron, estrogen, prolaktin dan oksitosin mengalami perubahan dalam tubuh sampai waktunya melahirkan, dimana sang ibu berjuang antara hidup dan mati

Mungkin karena itu semua Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam menjawab "Ibumu" sampai tiga kali baru kemudian "Ayahmu" ketika mendapat pertanyaan dari sahabat mengenai orang yang wajib kita hormati.

Begitu mulia seorang ibu karena dihormati tiga kali di banding ayah. Pengorbanan seorang ibu sangatlah besar,mulai mengandung selama sembilan bulan sepuluh hari, menyusui hingga berumur dua tahun, membesarkan, mendidik sampai bisa menjadi orang mandiri dan berumah tangga bahkan tak jarang masih juga merepotkan ibunya meskipun sudah berumah tangga. Ibu tak sedikitpun pernah mengeluh dengan semua itu.Di jalani dengan ikhlas karena sudah menjadi kewajiban membesarkan dan mendidik anak anaknya.

Mengingat perjuangannya yang begitu besar maka banyak kita temui perintah Allah untuk berbuat baik kepada ibu dan bapak di dalam Al-Quran antara lain dalam surat Luqman :

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun . Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Qs. Luqman : 14)

Ibu dengan ikhlas setiap saat mendo'akan anak-anaknya, demi kebaikan dan keberhasilan anak. Sangatlah beruntung bagi kita yang masih mempunyai ibu karena ridha Allah ialah ridha orang tua, dan doa ibu bisa langsung menembus langit. Sehingga doa seorang ibu untuk anaknya bisa jadi sangat mudah untuk Allah kabulkan.

Semoga kita bisa menjadi ibu yang hebat, ibu yang bisa menanamkam norma-norma luhur dan budi pekerti yang mulia.Ibu yang bisa memberi contoh kongkrit yang baik bagi anak-anaknya dalam kehidupan sehari hari, hubungan dengan sang Pencipta maupun dengan sesama bukan sekedar ucapan ataupun perintah saja.... Aamiin.

=============================

Untuk ke dua putriku tercinta kalian tetap calon ibu terbaik meskipun nanti kalian melahirkan dengan cara "Caesar".Kalian tetap tersenyum manis meski dalam kesakitan. Selamat berjuang nak, ibu selalu berdo'a yang terbaik buat kalian.