Inis Unsaroh

Guru Bahasa Inggris yang sedang belajar menulis...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengendalikan Hawa Nafsu

Mengendalikan Hawa Nafsu

Mengendalikan Hawa Nafsu

oleh : Inis Unsaroh - Guru SMPN 1 Turen

#Edisi Mawas Diri 2 #

Bulan Ramadhan bulan yang di tunggu tunggu oleh umat muslim sedunia telah tiba, waktunya bagi umat muslim menjalankan ibadah puasa.Kalau kita pikir secara matematika pengeluaran selama bulan puasa seharusnya menurun dari bulan bulan yang lain karena pengeluaran untuk kebutuhan primer ( makan ) berkurang tetapi kenapa pengeluaran selama bulan puasa justru melonjak secara drastis.

Hal ini mungkin disebabkan beberapa hal :

1.Menyiapkan menu yang istimewa.

Para ibu ibu di bulan ini biasanya di sibukkan dengan mempersiapkan menu buka dan sahur. Karena tidak makan dan minum di siang hari maka kurang lengkap kalau tidak menyiapkan sajian buka puasa dan sahur dengan menu yang istimewa. Dengan demikian budget untuk belanja justru bertambah

2. Seringnya kita melakukan aktivitas bersama teman-teman, keluarga atau para kolega dengan mengadakan buka puasa bersama di sebuah rumah makan, lesehan ataupun di rumah

3.Mempersiapkan kue menjelang lebaran juga tidak pernah ketinggalan dan ini tidak pernah kita lalukan pada bulan selain Ramadhan baik membuat kue sendiri ataupun beli juga memerlukan dana yang tidak sedikit

4.Yang lebih menguras isi dompet kita yaitu berbelanja pakaian, mukena, sarung, baju koko atau kelengkapan lainnya untuk Lebaran. Sudah jadi pemandangan umum di pertengahan bulan Ramadhan banyak mobil tidak mendapatkan tempat parkir karena padatnya pengunjung Mall. Apalagi kalau sudah di penghujung Ramadhan bahkan sampai tengah malam pun masih buka. Toko pakaian penuh padat sampai antrian panjang di kasir.

Banyak sekali pemborosan yang kita lakukan selama bulan puasa dan sangat berlebihan yang harus kita siapkan sampai menjelang lebaran.

Semuanya bertolak belakang dengan hakekat puasa yang sebenarnya. Kita belum juga faham bahwa sesungguhnya puasa untuk berhemat, menahan hawa nafsu. Tidak hanya menahan nafsu makan dan minum tetapi juga menahan nafsu untuk berbelanja yang berlebihan agar kita bisa tampil beda saat lebaran nanti.

Bagaimana bisa kita merasakan nasib saudara kita yang kekurangan atau tidak mampu kalau kita masih belum bisa menahan nafsu kita sendiri agar tidak belanja berlebihan.

Ironis sekali, kita yang merasa punya banyak uang secara "membabi buta" menghamburkannya untuk kepentingan komsumtif sekunder. Sedang saudara kita yang hidupnya masih belum beruntung. Jangankan untuk membelanjakan keperluan yang sekunder, kebutuhan primer seperti makan, sandang dan papan saja masih menunggu uluran orang lain. Karena itu, Ampunilah hambaMu yang dholim ini, segera tunjukkan jalan terbaik untuk kami Ya Allah .... Aamiin.

@ Pak Yon... Terimakasih, penutup yang indah

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah....

19 May
Balas

Insyaallah..aku bisa nenahan

18 May
Balas



search

New Post