Pukul 04.30, alarm mulai bernyanyi, ku tatap hariku, yang sedang dirundung air yang berkejaran dari langit tak mau berhenti. Ada rasa galau yang hadir, "akan kah ku terobos tetesan air ini? Ku berkemas, menyiapkan diri, walau ada rasa berat hati, kuingat tugas hari ini, ada 5 sosok yang harus ku dampingi. Terlintas warna seragam yang telah dikenakan lengkap dengan aksesorisnya, yaitu seragam kebangganku, kala aku menjadi siswi. Semangatpun berkobar, dan siap bertemu lima sosok mungil dan bersemangat.

Perjalananku berhenti di sebuah halte bus, dan siap menyambut kedatangan lima sosok berseragam lengkap. Mereka adalah lima sosok yang siap untuk mengikuti pelantikan.anggota PMR (Palang Merah Remaja). Ya, mereka anggota PMR Mula. Aku kagum dengan semangat mereka, meskipun masih sangat belia. Kami berangkat menuju Bumi Perkemahan Pramuka (Buperta), masih ditemani rinai hujan. Kupandangi anggota PMR Mula lewat kaca spion, mereka sibuk dengan gadgetnya, tanpa perduli dengan sekitar yang dingin.

Sampai di tujuan, lima sosok tadi sangat bahagia, mereka kagum dengan banyaknya peserta yang berkumpul. Ada spanduk yang berbunyi: 10.000 anggota PMR Jakarta Timur akan dilantik. Siapa sosok yang melantik? Beliau ketua PMI (Palang Merah Indonesia) Pusat, yaitu Bapak M. Jusuf Kala. Satu dari lima sosok ini berkata: "Bu, kita termasuk dari sepuluh ribu dong? Ih bangga juga bisa jadi Anggota PMR". Iya dong jawabku lancar. Dalam hatiku berkata: ternyata anak usia ini, sudah bisa bangga melihat dengan apa yang dia ikuti. Tanpa kami sadari ternyata hujan telah berhenti. Acara berjalan lancar. Dan begitu acara selesai hujan mengguyur kembali, aku dan lima PMR Mula, berlari, menuju armada kami, dan bersiap untuk pulang. Kami bersyukur acara tepat waktu, dan pulang dalam keadaan sehat. Sebelum berpisah kuucapkan: Tetap semangat PMR Mula ku.. good bye.