Intan irawati

Intan Irawati, mengajar sejak tahun 2001. Mulai menulis artikel ilmiah dan populer sejak tahun 2008. Menempuh pendidikan S-1 UNJ jurusan pendididikan fisika dan...

Selengkapnya
Navigasi Web
BERKARYA DAN BERDAMPAK DI SEPANJANG USIA

BERKARYA DAN BERDAMPAK DI SEPANJANG USIA

Setiap hari, ada 1.440 menit. Itu berarti kami memiliki 1.440 peluang setiap hari untuk membuat dampak positif." - Les Brown

Usia muda seringkali disebut sebagai masa produktif di mana individu bisa berkarya dan berbuat lebih bagi golongan usia lainnya. Hal ini tidak sepenuhnya benar, karena setiap saat kita bisa selalu berkarya dan bermanfaat bagi orang lain. Di bidang ekonomi, usia sering dikaitkan dengan tingkat produktifitas. Sebagian orang beranggapan para Lansia dianggap tidak lagi produktif dan menjadi beban karena harus ditanggung oleh generasi muda yang lebih produktif. Faktanya, di Indonesia kita sering melihat orang-orang tua yang justru sebaliknya. Mereka tetap bersemangat mencari nafkah dan membantu anak-anaknya.

Di beberapa negara terjadi perang melawan penyusutan dan penuaan populasi. Berdasarkan data Badan Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFPA), populasi Jepang dan 17 negara di Eropa Timur menyusut sejak 1990. Kondisi ini membawa konsekuensi rasio ketergantungan di Jepang dan negara-negara tersebut terus meningkat. Rasio ini menunjukkan beban yang harus ditanggung usia produktif (15-64 tahun) untuk membiayai penduduk belum produktif dan tidak lagi produktif. Di sisi lain, jumlah warga lansia yang bekerja terus bertambah.

Bekerja sering disamakan dengan berkarya. Padahal berkarya adalah lebih dari sekedar bekerja. Bekerja dilakukan hanya sekedar untuk mempertahankan posisinya, gajinya, gaya hidupnya. Namun berkarya adalah mengeluarkan segalanya demi menciptakan sesuatu yang baik dan kita sukai. Berkarya adalah memberi manfaat. Tidak harus dengan materi, bermanfaat bisa dilakukan semua orang di segala usia.

Berbeda sekali dengan Indonesia, pada tahun 2045 kelak kita akan mendapatkan bonus demografi yaitu jumlah penduduk Indonesia 70%-nya dalam usia produktif (15-64 tahun), sedangkan sisanya 30% merupakan penduduk yang tidak produktif (usia dibawah 14 tahun dan diatas 65 tahun) pada periode tahun 2020-2045. Sebagai orang tua dan pendidik, kenyataan adanya bonus demografi ini harus disambut gembira. Kesempatan kita untuk berkarya dengan mendidik generasi emas ini akan berdampak kepada kemajuan Indonesia. Kita bisa berkarya dengan mempersiapkan mereka menjadi SDM yang kompeten, mampu untuk berfikir inovatif, serta optimal menguasai bidang ilmunya serta mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu ciri revolusi industri 4.0 adalah cepatnya perubahan di bidang digital. Transformasi di bidang ini walau membuat kita tergagap, sebenarnya memberikan kesempatan berkarya semakin besar. Siapapun kita, muda, tua, laki-laki dan perempuan akan makin mudah berkarya dan berbagi melalui dunia maya. Tak harus dalam bentuk uang, kini berbagi yang paling mudah adalah berbagi informasi. Berbagi informasi positif akan mendatangkan kebaikan bagi orang lain juga diri sendiri. Sebaliknya berbagi informasi negatif akan menjerumuskan diri sendiri dan orang lain.

Sebagai pendidik, berbagi informasi melalui internet akan sangat membantu murid kita untuk lebih memahami pembelajaran. Mereka pun akan terbiasa menggunakan internet untuk edukasi tidak hanya untuk bermain. Maka kewajiban kita sebagai guru adalah belajar dan terus belajar sehingga dapat menyajikan pembelajaran yang berkualitas bagi mereka. Tak hanya saat bertugas sebagai pendidik, di saat purna bakti pun kita masih bisa terus berkarya dan berbagi. Hal positif kecil yang kita bagikan dengan tulus insya Allah akan berdampak luas bagi masyarakat.

“Orang yang buta huruf di abad ke-21 bukan mereka yang tak bisa membaca dan menulis. Mereka adalah orang yang tak bisa mempraktikkan learn, unlearn, dan relearn.”

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

mantap ulasannya

10 Jun
Balas

Semoga lolos lomba bulan ini ya Bu

10 Jun
Balas



search

New Post