Intan Kesuma, S.Si, M.Pd

Guru Kimia SMAN 2 Kejuruan Muda...

Selengkapnya
Navigasi Web

JURUS PUTRI TERBAIK

#Tantanganharike1

#Tantangangurusiana

#pentigraf1

Malam itu Sajadah biru menjadi saksi, janjiku pada Ilahi, aku adalah putri terbaik yang dimiliki kedua orang tuaku. Say No untuk pacaran, kujauhi semua lelaki yang mendekat, kuputuskan hubungan yang sudah terjalin tanpa sebab dan tanpa alasan. Semoga dengan begitu ada sanak saudara atau handai taulan yang sanggup melepaskan banyak isi kantongnya, untuk menjadikan aku seorang sarjana. Itu satu-satunya cara dan harapanku, karna komplikasi penyakit yang diderita ayahku menyebabkan dia bergantung pada anaknya. Ibuku yang berstatus Ibu Rumah tangga tentu tak punya cara untuk menyelamatkan sekolahku, masuk Universitas sudah diambang pintu. Sementara jadi sarjana adalah harga mati bagiku, selagi nyawaku masih melekat di badan, aku harus kuliah. Aku tidak akan sanggup seperti ibuku, yang harus menderita batin karna tak mampu berbuat sesuatu, saat estafet perjuangan mencari nafkah, mau tidak mau menjadi tanggung jawabnya.

Allah benar-benar mengabulkan keinginanku. Harapanku telah terwujud. Akhirnya aku jadi sarjana berkat belas kasih dan pengorbanan saudaraku, membiayai kuliahku sampai selesai, Jurus putri terbaikku benar-benar jitu, analisaku tepat. Janjiku untuk tidak pacaran selama kuliah membuat proses kuliahku mulus tanpa kendala besar.

Bus yang kutumpangi tepat berhenti didepan rumah wisnu, teman baikku waktu SMA dulu. Tujuanku kerumah wisnu cuma satu, mohon bantuan wisnu untuk mempertemukanku dengan Candra yang dulu kutinggalkan , semoga dia tak marah. Rumah candara tak jauh dari rumah wisnu. Aku akan menemui candra sebagai putri yang sudah dewasa, dan siap untuk dijadikan permaisuri hidupnya. Wisnu pulang kerja setelah setengah jam aku menunggu ditemani ibunya. Nasib baik aku belum sampaikan rencanaku pada wisnu. Dari teras rumah wisnu kami saksikan, Candra lewat mengendarai sepeda motor. Dibelakangnya bertengger merpati manis, melingkarkan tangannya dipinggang candra tanpa malu-malu. “Itu Candra dan istrinya” tunjuk Wisnu. “Sejak kapan?” tanyaku menutupi gundah hatiku. “ Dua tahun lalu.”

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post