SAGUSABU SEMARANG III, PROVOKATIF HANDAL

Keinginan bisa menyusun buku sudah di ubun_ubun. Sudah banyak ide yang ingin ku tumpahkan dalam tulisan. Buku adalah targetnya. Keinginan itu beberapa tahun terakhir berubah menjadi rasa malu tiada tara. Sejak 2016 saya mentarget menyusun buku minimal 2 buah dalam setahun. Faktanya sekarang sudah awal 2020. Belum satu pun buku yang selesai saya susun. Draft tulisan baik outline maupun konten tulisan sudah 16 buah. Sedih rasanya. Kesibukan sebagai narasumber menjadi alasan yang konyol. Saya menyadari, jika hal ini diketahui khalayak tentu sangat memalukan.

Suatu ketika ada Guru alumni workshop yang share info tentang SAGUSABU via whatsApp. Entah energi apa yang terkandung dalam info tersebut, hingga saya terhipnotis langsung mendaftar. Saya pun dimasukkan dalam group MWC Yogyakarta. Semangat membara selama 2 hari dengan harapan dapat menerbitkan satu buku. Pulang dari MWC, satu, dua, tiga, hingga 7 hari saya masih setia dengan draft tulisanku. Hari ke 8 tugas tugas sebagai narsum mulai berdatangan. Senang sih, tapi ada kekhawatiran draft tulisanku kembali terabaikan. Benar juga. Lagi-lagi malu kepada teman sesama MWC, dan rasa yang muncul selanjutnya adalah ketakutan yang kian menguat. Dendam rasanya. Ya….dendam ingin menulis.

Februari 2020. Info tentang SAGUSABU kembali saya dapatkan. Kali ini saya berharap ada kesempatan ikut dan harapanku bisa mengajak anak gadisku yang suka menulis juga. Bayang-bayang indah bagaimana asyiknya ikut kegiatan bersama keluarga saya ceritakan juga kepada suami. Di luar dugaa, ternyata suami yang super sibuk pun ingin mengikuti. Alhamdulillah. Akhirnya kami bertiga mendftar SAGUSABU III SEMARANG.

Sore hari pada 28 Februari 2020, berangkatlah kami menuju Semarang, tepatnya SMK Negeri 7 Semarang. Begitu sampai di kampus SMK N 7 Semarang, tiba-tiba anakku Aghisna bicara sendiri, “Waaaah benarkah “Tiada Hari Tanpa Prestasi”? Saya tidak berusaha menjawab. Biarlah dia menemukan sendiri jawabannya.

Hari Pertama SAGUSABU III SEMARANG

Memasuki ruang kegiatan rasanya bergelora jiwa ini. Senang karena kami bertiga satu keluarga bakal menghasilkan tiga buku. Cita-cita yang begitu lama ku abaikan, kali ini harus terwujud. Jujur sebenarnya saya minder. Bagaimana tidak? Pengalaman MWC Yogyakarta, sebagian besar teman sudah menghasilkan produk buku. Kali ini pun tentu demikia. Ah, biar sajalah. Saya mencoba menekan rasa minder itu. Kegiatan sesi pun dimulai. Oh My God, Narasumber Sagusabu kali ini pun membuat semangat menulisku kembali menggelora. Buku harus jadi. Begitulah nadzarku. Senang sekali bertemu para penyemangat di Sagusabu III Semarang ini. Hal lain yang sangat menyenangkan, materi-materi Sagusabu kali ini banyak hal baru buatku. Materi Editing, Membuat TTS menggunakan Puzzlemaker dan beberapa materi lain sangat menyenangkan. Materi ini juga akan menambah referensi dan pengetahuan tambahan sebagai Narsum. SAGUSABU SEMARANG III benar-benar Provokatif Positif buatku.