Memantik anak didik agar mau belajar adalah sebuah tantangan tersendiri bagi saya. Menit-menit awal mengajar senantiasa saya gunakan untuk menghadirkan suasana rileks dengan mengajukan pertanyaan sederhana, memberikan motivasi, dan quotes penggugah semangat belajar. Bukan hanya semangat belajar ketika itu, tetapi semangat belajar untuk hidup dan kehidupan di masa yang akan datang 'long life education'. "tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga  ke liang lahat" (al-hadis), begitulah titah agama Islam. Pertanyaan, kisah, kata-kata motivasi serta quotes di awal pembelajaran yang konteksnya berkaitan dengan nilai-nilai kehidupan, pendidikan, atau bahkan berseberangan dengan materi pelajaran yang akan dipelajari. Tetapi itu semua berguna untuk anak didik, paling tidak membuka cakrawala berpikir, tentang betapa pentingnya belajar (pendidikan).  Berbagi dan menuntun anak didik pada jalan ilmu menjadi tantangan tersendiri yang membuat saya semakin kreatif dan inovatif dalam mendesain pembelajaran, bagaimana teknik untuk melahirkan konsep dan ide baru agar anak didik tetap belajar kapanpun, dimanapun, dan dalam kondisi apapun, termasuk saat sekarang ini, dimana pemerintah telah memberlakukan 'social distancing' (jaga jarak) untuk mencegah Covid- 19. Di antara kisah yang saya sodorkan buat anak didik yaitu berupa cerita lala-laba tua di negeri antah berantah. Terlihat seekor laba-laba yang sedang merajut rumahnya dari jaring-jaring, dengan ulet dan tekun sang laba-laba menyusun pintalan jejaring dengan pelan tapi pasti. Terlihat rasa lelah dan peluh menghiasi aktifitas konstruksi rumah laba-laba. Kesabaran dan semangatnya tak tergoyahkah. Tibalah suatu hari langit bergemuruh, tak lama pun hujan turun membasahi bumi, tak pelak rumah yang sedang "dirajut" laba-laba ikut basah dan hancur berantakan. Dengan gigihnya sang laba-laba memperbaiki rumahnya itu, tak disangka ia pun terpeleset dan terjatuh ke tanah. Tanpa pikir panjang ia pun bangkit dan mencoba memanjat, dengan sabar dan tekun, perlahan ia merayap dan akhirnya sampai pada posisi rumahnya. Hujan mulai reda dan sang laba-laba kembali membuat rumahnya, sungguh sebuah energi positif yang terlihat dari diri seekor laba-laba, sabar, ulet, tekun, dan penuh semangat dalam bekerja (membuat rumah). Kita bisa belajar dari sikap dan giatnya sang laba-laba, perjuangan hidupnya menjadi inspirasi bagi manusia. Begitu pula dengan anak didik agar berminat dan termotivasi untuk belajar, belajar, dan terus belajar ilmu bermanfaat. Tugas guru membuat kegiatan belajar mengajar berjalan kondusif. Anak didik merupakan aset bagi seorang guru, mereka menjadi penyemangat sekaligus membuat saya terus belajar untuk mengajar, menjadi guru ideal buat anak didik, dengan satu harapan suatu ketika mereka menjadi generasi yang bermanfaat untuk agama, keluarga, masyarakat bangsa dan negara. Simpang Ulim, 10 sya'ban 1441 / 3 April 2020 Pukul 09.05 WIB