Iqbal Anas

Kepala Sekolah SDIT Adzkia Bukittinggi Sumatera Barat...

Selengkapnya
Navigasi Web

Pesan Mas Menteri Di Hari Pendidikan Nasional

Kebijakan belajar dirumah yang lahir akibat kondisi pandemic covid-19 tentu saja punya suka duka dan cerita masing-masing. Ada yang gagap dan shock mungkin, namun tentu saja ada yang menyambut hal ini sebagai sebuah anugerah yang lahir ditengah musibah. Tergantung persepsi dan bagaimana sikap kita menghadapi masalah.

Dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2020, mas menteri memberikan pesan dan arahan terkait bagaimana seharusnya sikap kita ditengah situasi ini dan seperti apa proses belajar dilakukan.

Pertama, Hindari stress. Menghadapi kondisi ini kita harus berusaha untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan imunitas tubuh secara terus menerus agar tidak mudah tertular penyakit dan virus corona. Salah satu cara menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh adalah menghindari stress. Stress ditenggarai oleh para pakar kesehatan bisa menurunkan imunitas tubuh dan membuat tubuh rentan terhadap berbagai virus yang menyerang. Oleh sebab itu #BelajardiRumah harus dibuat happy and fun. Salah satu tentu dengan variasi metode pembelajaran yang dilakukan dan mengurangi tugas-tugas yang diberikan dari sekolah.

Kedua, Buat kelas menjadi kelompok kecil. Siswa bisa dibagi sesuai dengan level kompetensi mereka dan untuk memudahkan guru untuk mengontrol dan mengevaluasi dari jarak jauh. Kelas tahfidz misalnya bisa dikelompokkan sesuai dengan tingkat kemampuan atau jumlah hafalan mereka.

Ketiga, Buat Project Based Learning. Artinya bahwa tugas-tugas yang diberikan tidak harus kognitif semata, mengerjakan pekerjaan dengan mencatat, menyalin, menjawab soal, melainkan bisa tugas-tugas project yang bisa bermakna dan menyenangkan bagi siswa untuk mengerjakannya baik secara individu atau juga bersama teman-teman.

Keempat, Mengalokasikan lebih banyak waktu bagi murid yang tertinggal mengingat kompetensi murid tidak sama. Hal ini harus menjadi perhatian guru, agar tidak ada murid yang merasa diabaikan dalam proses pembelajaran.

Kelima, Fokus kepada yang penting karena di masa darurat seperti saat ini tidak memungkinkan untuk menuntaskan kurikulum, sehingga cara yang lebih tepat adalah bereksperimen dengan waktu. Hal ini tentu akan berbeda setiap sekolah menjalankannya. Ada sekolah yang kemudian focus dengan pendidikan karakter atau focus dengan Al-Qur’an, dan sebagainya.

Keenam, Tidak sungkan untuk berbagi informasi antar sesama guru karena kemajuan teknologi menuntut proses belajar yang tiada henti maka rasa ingin tahu dan ingin maju harus terus dipupuk. Bisa dibuat Meeting Forum guru tentang metode pembelajaran dalam jaringan. Atau mengikuti webinar-webinar yang terkait dengan tema-tema pendidikan dalam jaringan dan sebagainya.

Ketujuh, Agar para guru menjalani perannya dengan hati yang senang di tengah kondisi yang tidak mudah ini. Memang diakui tidak mudah menjalani peran guru ditengah pandemic covid-19 seperti ini. Oleh sebab itu, maka hal ini harus dijalankan secara sepenuh hati dan penuh kesabaran agar kita bisa mendapatkan manfaat yang besar. Wallahu’alam bissowab

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post