Ira Amita Nasution

Belajar mengenal diri sendiri dan orang lain,Belajar dari kesalahan,karena setiap manusia tidak ada yang sempurna.Maju terus pantang Mundur....

Selengkapnya
Navigasi Web
Si kancil lagi si Kancil lagi....

Si kancil lagi si Kancil lagi....

#TaGurHariKe-20

#MenujuTantanganMediaGuru

“Kancil dan Singa”

Seekor Singa Besar sedang asyiknya berjalan di pinggiran Hutan dan ia berhenti sejenak di Pinggiran danau yang sangat Jernih sekali airnya.Tiba - tiba ia berhenti dalam langkahannya, mendengarkan suara merdu yang ntah dari mana asalnya. Lalu ia sadar ternyata itu ada adalah suara burung – burung yang berkicau riang.

Singa itu sangat terpesona dengan suara merdu burung – burung itu dan ia ingin sekali bisa berkicau seperti burung. Mendengar suara kicauan burung burung itu ia terus melangkah dan akhirnya tersesat hampir ia masuk ke sebuah ladang sawah. ia pun terpukau melihat ada beberapa anak Gembala yang sedang memainkan serulingnya dengan suara yang sangat merdu.

Singa memang suka sekali dengan suara asing dengan irama yang merdu. Setelah ia sadar ia tersesat hampir ke sawah warga ia pun langsung kembali ke hutan dengan pikiran gimana caranya supaya ia bisa mengeluarkan suara yang merdu seperti burung dan anak gembala yang di lihatanya tadi.

Dalam perjalannannya di hutan ia bertemu dengan si Kancil,lalu ia menceritakan apa yang di dengar dan di lihatnya kepada kancil, ia pun bercerita kepada kancil ingin belajar supaya bisa mengeluarkan suara yang merdu. Si Singa meminta kepada si Kancil agar dia mau mengajari singa.

Si kancil yang selalu banyak ide, tak pernah menolak keinginan si Singa, ia langsung mau mengajari singa untuk bisa mengeluarkan suara- suara yang merdu, padahal si Kancil tidak tau bagaimana caranya, hahaha Itulah si Kancil pasti ia memikirkan gimana cara untuk menjailin temannya.

Mereka pun berpisah setelah si kancil menjanjikan besoknya akan mengajari si singa.

Keesokan harinya si kancil belum dapat ide juga untuk bagaimana cara mengajari si Singa mengeluarkan suara merdunya, ia berjalan sambil berfikir. Sampailah ia di sebuah pohon bambu yang banyak , karena dia merasa capek si kancil pun beristirahat di tempat itu.

Tiba tiba si kancil mendengar suara desir bambu yang cukup merdu, walau tak semerdu suara burung dan suara seruling anak gembala itu.

Mendengar itu langsung lah timbul ide gila nya si Kancil untuk temannya si Singa.

Si kancil pun akhirnya berjumpa dengan singa.

“Hai Singa…”Kata si Kancil

“Kau memang ingin belajar suara merdu seperti seruling itu kan? Ayo ikutin aku,akan aku kasih tau suara yang merdu yang alami kepadamu.” Ujar si kancil dengan semangatnya

“ Benar Cil? Kau memang temanku yang ngerti keinginanku ya Cil, Ayo lah kalau gitu “ Kata singa dengan tak sabar.

Sampailah mereka di pohon bambu, dan si Kancil pun memainkan bambu itu seolah - olah ia memainkan seruling.

“ Cil,aku mau lah mainkan seruling itu” Kata singa dengan seriusnya

“ baiklah,kau kemari biar aku ajarin,” Kata Kancil.

“Sekarang kau keluarkan lidahmu, dan kau tempelkan ke lubang seruling bambu ini ya,” Kata kancil

Lalu si kancil segera bersiul siul memanggil angin, Tak lama kemudian angin pun datang dengan sepoi - sepoi. Ketika angin datang pohon bambu itu pun bergoyang goyang, dan akhirnya bambunya menjepit lidah si Singa dan apa yang terjadi?

Si singa pun menjerit sejerit - jeritnya menahan kesakitannya. Dengan badan Singa yang besar dan tubuhnya yang kuat ia pun bisa medorong bambu dan langsung mencabut lidahnya.

Dan akhirnya si Singa menyadari akan kejailan si Kancil. Tapi singa tidak langsung marah karena setelah di dengarnya singa pun mendengar desiran bambu yang memang ia rasakan sangat merdu walau berbeda dengan suara seruling anak gembala dan suara burung - burung berkicau.

Sangat merdunya suara desiran bambu itu dan adanya angin yang sepoi - sepoi membuat si Singa terlena dan akhirnya dia pun tertidur dengan lelapnya, sampai ia tidak tahu kalau si Kancil pergi meninggalkannya dengan senyuman manis.

Kesimpulan dari cerita ini adalah jauhkan lah sifat Pemarah kita ketika kita menghadapi sesuatu yang sangat menyakitkan, karena tidak semua perilaku itu menyakitkan kita ambil hikmah segala apa yang kita alami.

Terima Kasih

Tebing Tinggi 20 Mei 2020

#Salam Literasi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ira Sayang... jangan ajari anak -anak untuk membuat teman nya kecewa..Bahaya...nantinya..Untung singanya gak marah..Karena karakter singa itukan Buas...Salam literasi Lanjut yok..?

20 May
Balas

Okey

21 May

Wow...cerita yang bagus, semangat Bu Ira...

20 May
Balas

Belajar buat cerita dongeng bu evi,..

20 May
Balas

Singa yg sabar ya kak..

21 May
Balas

Belajar sabar singa nya hahhah

21 May



search

New Post