MISION IN COVID

Ira Meifidriyanti, S.Pd

Memang tak pernah disangka memang tak pernah dinyana. 2020 menjadi tahun yang mencekam sekaligus tahun yang berkah bagiku.

Bagaimana tidak di tahun itu, di saat dunia heboh dengan pergulatan per COVID an aku pun heboh dengan pergulatan kehamilan. Siapa yang menyangka, di saat covid melanda, di saat kematian di mana-mana aku justru menambah kelahiran.

Kok kacau? Bagaimana tidak, di umurku yang hampir menginjak 40 tahun aku hamil lagi. Sedangkan anak yang terakhir sudah berumur 10 tahun. Maka sahlah jarak antara anak terakhir dan yang akan lahir nanti berjarak 11 tahun.

Gimana reaksi suamiku? Apakah sedih? Apakah bimbang? Apakah ragu atau malah senang?

Entahlah, yang kutahu di dalam rahimku tumbuh janin yang tak berdosa. Janin yang ingin dilahirkan dan disambut dengan kasih sayang.

Cukup lama aku merahasiakan dari suamiku. Namun nampaknya memang tidak bisa dirahasiakan terlalu lama karena semakin lama semakin tak tersembunyikan lagi.

Pelan-pelan ku hampiri suamiku yang sedang menonton TV. Ku elus-elus punggungnya, ku elus-elus tangannya sambil mengatakan "bang, nampaknya anggota kita bertambah"

Tahu reaksinya? Hanya mengangkat alis tanda bingung tak tahu artinya.

Aku tak sanggup berucap lagi. Aku hanya menunjukkan perutku yang semakin membulat.

Melihat tingkah lakuku, suamiku hanya bisa tertawa hahaha...

Gantian aku pula yang mengangkat alis tanda tak mengerti. Ternyata suamiku menyimpan misi rahasia.

Misinya yaitu membuat aku hamil lagi! Dan misi tersebut berhasil.

Cerita punya cerita ternyata sudah lama ia merancang misi tersebut.

Misi itu pun sudah menjadi tujuan dalam mengisi hari-hari di masa covid.

Aku mulai berpikir pantesan kok belakangan ini jadi aneh. Perhatian nambah pengertian nambah penghasilan pun nambah (maunya aku).

Walhasil kuterimalah berkah ini dengan sepenuh hati. Mengingat di masa covid ini tidak perlu ke sekolah dan tidak perlu bersusah payah hanya mengurus yang di badan saja.

Memang rezeki Tak lari ke mana. Tak perlu kerja pun ada rezekinya.