KEINGINAN WAK JUS (Tagur ke 25)
Telah lama aku memperhatikan orang tua dari ibu ku yang biasa ku panggil wak Jus, kegiatan rutin yang dilakukan oleh wak Jus sangat luar biasa yakni sholat tahajud, kadang-kadang wak Jus membuat aku merasa malu, aku saja yang masih muda tidak sanggup melaksanakan kegiatan wak Jus, setengah tiga subuh wak jus bangun lebih dulu dari ayam jantan, sedangkan aku....aku....tak sanggup, sudah sering wak Jus membangunkan ku, tapi aku dengan mudah menyahut, ah... wak ini mengganggu tidur uda aja...?, ah....wak ini mengganggu mimpiku, dan banyak lagi kata-kata yang nyelekit, bukan itu aja kadang-kadang aku marah kepadanya karena kesal, tapi wak Jus tetap saja membangunkan ku tanpa bosan dan jenuh.
Suatu hari setelah wak Jus selesai melaksanakan sholat dhuha, aku bertanya kepada uak Jus, “uak, kok sering sih membangunkan uda...., apa enggak bosan..., apa enggak capek....?” , kenapa harus bosan dan capek, uda......? kata wak Jus kembali, iya....kan sering uda marah atau kata-kata kasar kepada, wak......? kata ku kembali, uda....wak ingin bersama uda di sorga....? kata wak, aku terkesima dengan perkataan wak dan bungkam, aku tidak menyangka wak berkata begitu sebab uak jus cucunya ada sebelas orang dan aku adalah cucu yang ke sembilan, tapi kenapa wak mau pergi bersama ku kesorga...? kenapa.....? kataku dalam hati, itu menjadi pikiran bagiku, kenapa wak....., kan cucu wak kan banyak...? tanya ku kembali, ya....uda kan cucu kesayangan wak....he...he....? kata uak kembali sambil tersenyum, ya.....udah uda, wak mau ke mesjid dulu.....? kata wak kembali, aku terdiam dan diam kembali melihat wak berjalan menuju ke kamar untuk mengambil mukenah dan setelah itu berlalu dalam pandangan ku.
Tidak lebih dari satu bulan berlalu sejak kejadian itu, aku menangis tiada henti-hentinya, kenapa tidak wak Jus pergi ke tempat anaknya di Surabaya, ya...wak Jus dapat telpon dari anaknya agar pergi ke Surabaya untuk menghadiri pernikahan cucunya, dan sampai sekarang wak Jus belum diperbolehkan pulang karena corona, aku berjalan menuju ke kamar wak Jus, setibanya aku di kamar wak Jus aku termenung, teringat akan wak Jus bagaimana sikap wak Jus kepada ku, tidak ada satupun perkataannya yang kasar pada ku, aku mendekati meja wak Jus yang biasa dipakai untuk mengaji, aku mendapati secarik kertas yang ditulis oleh wak Jus yakni, uda........ apakah uda mau menemani wak ke sorga nantinya jika uak sudah tiada.....?, aku terhenyak dan aku menangis sejadi-jadinya serta diam seribu bahasa.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semangat terus Ira
terima kasih, bu....
Keren un..semangat meski dak do etek
Yo, na..
Semoga kita bisa seperti wak jus ya ni..kebiasaannya tuk sholat tahajut
Aamiin..
Keren bu
terimakasih, bu...
Salam buat Wak Jus, semoga dia tidak kenapa-kenapa. Keren, salam bu.
Terimakasih, pak..
Mantap
terima kasih...
Terus menulis bu ira..sukses ya
Terimakasih, pak..
Keren ra
terima kasih, uni...
Keren ra
terima kasih, uni...
Keren ra
terimakasih, uni...
Keren ra
terimakasih, uni...
Keren ra
terima kasih, uni...
Keren ra
Terimakasih, uni...
Keren ra
Terimakasih, uni...
Keren ra
terima kasih, uni...
Keren ra
Terimakasih, uni...
Keren Bu. Semangat Bu. Sukses bu
Terimakasih..
Lnjuut iraa
Siiiiiip, un...
Lnjuut iraa
Siiiiiip, un...
Lnjuut iraa
Siiiiiip, uni...
Lnjuut iraa
Siiiiiip, un...
Keren Bu. Salam Literasi
Terimakasih...
Mantap
Terimakasih..
Mantap buk...
Terimakasih...
terima kasih, admiiin...
.
Menyentuh
Terimakasih, Bu...
Keren bu
terima kasih...
Mantul bu... sumangat literasi
Terimakasih..
Ingat pesan UAK ya, bangun malam untuk tahajjud . Terima kasih pesannya bu. Semoga bisa kita contoh
Iya, aamiin..