# TaGur 365 hari (ke 124)

Jangan lupa komen dan follow up ya....

Umi Kiran baru pulang dari kerja. Tiba di rumah ada seorang anak kecil bernama Bayu membawa sesuatu untuk dijual. Sekarang ini Bayu membawa jengkol beras. Bayu sudah membungkus dengan plastik putih sepuluh biji bernilai empat ribu rupiah. Umi Kiran langsung membeli tiga bungkus. Setelah dilakukan pembayaran jengkol maka Bayu langsung menjajakan dagangannya ke tetangga umi Kiran.

Umi Kiran langsung mengupas jengkol dan merendam dengan sedikit garam. Jengkol di bagi dua, sebagian dibuat sambal dan sebagian lagi dibuat kerupuk. Setelah selesai membuat sambal sekarang giliran buat kerupuk. Jengkol yang dibuat kerupuk sudah selesai sebanyak sepuluh buah jengkol. Anak umi Kiran datang dari sekolah dasar.

Zahra (anak umi Kiran) langsung mengambil salah satu kerupuk jengkol dan meletakkannya di atas piring. Umi Kiran sedikit heran melihat perbuatan Zahra. Umi Kiran bertanya," Zahra kenapa kerupuk jengkol yang masih basah ditarok di atas piring...?," Zahra menjawab," iya umi...biar cimot bisa merasakan enaknya kerupuk jengkol buatan umi...?". Umi Kiran tersenyum sebab cimot itu adalah kucing kesayangan Zahra.

Di rumah, 18 September 2020