#TaGur 365 Hari (ke 61)

Jangan lupa komen dan follow up ya...

Malam semakin larut tapi mata Gayu belum juga mau dipejamkan, Gayu teringat akan kata-kata mak yang jauh diseberang sana dalam telpon mengatakan bahwa mak ingin Gayu pulang, sejak Gayu pergi ke Jakarta belum pernah sekalipun Gayu pulang, apalagi dengan situasi sekarang ini, yang membuat Gayu cuma bisa vidio coll saja.

Perkataan mak yang akhirnya membuat Gayu bersedia untuk membeli karcis padahal perusahaan tempat gayu bekerja sedang memperhentikan karyawan tapi mau gimana lagi, Gayu pun teringat akan perkataan guru agamanya waktu masih di SMP mengatakan bahwa panggilan orang tua itu wajib diturutkan karena syorga terletak di bawah telapan kaki ibu.

Tibalah Gayu di pelabuhan Tanjung Periuk, suasana masih sepi tapi Gayu sudah siap dengan baju dingin berwarna merah hadiah kelulusannya waktu SMA dulu, waktu Gayu naik kapal menuju kampung Gayu menitikan air mata kesediahan, karena Gayu dilahirkan di Jakarta dikala itu kedua orang tua Gayu bekerja sebagai karyawan pada perusahaan ternama di Jakarta, karena susah hidup di Jakarta maka kedua orang tua Gayu memilih melanjudkan kehidupan di kampung mak Gayu, sekarang Gayu sudah ada di atas kapal dan gayu tersenyum sambil berkata dalam hati, “mak, Gayu pulang.........?.

Singkarak, 17 Juli 2020