"Ain itu benar-benar ada. Andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, sungguh 'ain itu bisa." (HR. Muslim No.2188).

Secara bahasa penyakit ain berasal dari kata 'aana ya'iinu yang berarti terkena sesuatu hal dari mata. Sebuah pandangan mata yang menyebabkan penyakit ain adalah pandangan yang diikuti respons jiwa yang negatif. Pandangan mata tersebut menjadi jalan dan dimanfaatkan oleh setan untuk menciptakan sifat iri dan dengki (sumber :Google)

Saking bahagianya mendapat kabar dari kampung. Kalau adik bungsuku sudah melahirkan. Berarti ponakanku bertambah satu lagi. Sekarang jumlah cucu nenek sudah 18 orang. MasyaAllah...

Anaknya perempuan dengan berat 3,8 kg. Melahirkan secara normal di rumah bidan.

Alhamdulillah aku mendapat kiriman foto adek bayi yang masih dibedung. Cantik secantik uminya. Ingat waktu bayi dulu adek bungsu itu akulah yang jaga dari bayi karena Emak lagi ke kebun atau ke ladang.

Sekarang dia sudah menjadi ibu,airmata tercurah di pipiku. Airmata haru dan juga bahagia. Tanpa pikir panjang aku pun seperti orang-orang lain. Memposting di salah satu akun media sosialku.

Dijadikan story, niat hati hanya ungkapan tanda bahagia dan berkata Alhamdulillah ini lho cucu nenek yang ke 18 sudah lahir.

Dari sore aku sudah mulai memposting. Dan tak lagi aku perhatikan sampai malam menjelang. Tetiba jam 11. 00 WIB malam aku terbangun. Terkejut akan sebuah mimpi. Bahwa ada boneka yang menatapku tajam. Perutnya kempis, rambutnya panjang. Begitu lekat dia menatap ke arahku.

Astagfirullah. Setelah membaca doa bangun tidur, aku bergegas mengambil ponsel. Yang teringat saat itu aku harus menghapus story yang telah kubuat di akun WA.

Hatiku lega setelah menghapusnya. Kemudian tanpa sengaja aku melihat pesan masuk dari salah satu ponakanku yang tertua. Begini bunyi pesannya:

“Bismillah....

Maaf amay angah, hanyo sekedar saran dari anak ka amay 🙏🏻🌾 Alangkah baiaknyo foto adek ko ndak usah di posting may, dikhawatirkan si dedek dapek panyakik 'Ain karano banyak nan mancaliak postingan amay ko. Dan bagi keluarga pun jan sampai berlebihan dalam memuji si dedek, karena 'Ain mudah masuk melalui-pujian terhadap anak bayi may. Ibo wak jo dedek may. Kalau alah agak 4 atau 5 bulan ndak baa di posting lai may. Foto baru kini tu cukup untuk koleksi awak masing masing sajo ”

Astagfirullah aku terlupa. Padahal aku sudah sering membaca buku maupun mendengar ceramah tentang penyakit ‘Ain itu baik di media cetak, buku maupun media sosial lainnya.

Tapi aku benar-benar lupa saking bahagianya. Ya begitu lah kita, musti ada yang mengingatkan ketika terlupa. Alhamdulilah aku di kelilingi saudara yang keluarga yang mengingatkan aku ketika aku ada berbuat salah.

Membuat story itu sebenarnya bukan ria, bukan semata ingin dipuji orang. Terkadang kita hanya berniat memberi kabar.

Tapi kalau lebih banyak mudhorat daripada mamfaatnya lebih baik kita pikir-pikir dulu untuk memposting sesuatu apalagi bayi yang baru lahir.

Memang akan banyak pujian yang hadir ketika postingan itu sangat menarik. Reaksi tiap orang berbeda. Ada yang biasa saja, ada senang bukan kepalang dan ada yang senang secara berlebihan.

Demi menyehatkan jiwa dan raga akhirnya sudah terhapus . Saat ini sakit bukan hanya fisik dan jiwa semata yang tampak efeknya melalui mata telanjang . Tapi juga ada sakit yang tidak berwujud ya salah satunya ‘Ain dan itu sudah ada sejak jaman nabi dahulu.

Wallahualam

Tapung, 27-02-2022