Ira Wati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Ketika Sakit Mendatangi (55)

Ketika Sakit Mendatangi (55)

Sakit kali ini memang berbeda dari biasanya. Seingat umur ini baru kali itulah aku merasakan sakit kepala luar biasa. Rasa sakit itu menjalar di seluruh kepala sampai badan dan juga pundak.

2 hari terbaring dengan sakit kepala luar biasa. Tidak kena hujan tidak kena angin. Hanya menghirup udara saja tapi kenapa kepala ini berasa penuh. Berat diiringi rasa sakit yang tiada putus. Hari ke tiga sudah mulai berkurang. Sakit terasa dibagian kepala sebelah kiri dan pundak. Sementara sakit sebelah kanan sudah hilang. Dan di hari keempat baru sedikit lega . Hanya ada rasa nyeri hilang timbul. Dan kadang-kadang saja ketika batuk, ketika buru-buru berjalan. Dan keadaan seperti itu Alhamdulillah bisa dibawa beraktifitas seperti biasa.

4 hari menurutku waktu yang cukup lama. Dirumah pun yang sakit bukan hanya aku saja ada 3 anak meskipun berbeda gejala awalnya tapi semua mengarah pada demam, flu dan batuk.

Aku mendapat jatah kena nomor 2 karena setiap hari merawat putra sulung yang lagi batuk pilek. Mungkin hal yang wajar aku juga terkena penularannya. Kemudian sembuh si sulung disusul sakit oleh yang bungsu. Yang paling tengah agak bandel dikit dapat jatah paling akhir. Sekarang tinggal penyembuhan dan pemulihan pada yang tengah.

Sedikit bersyukur karena mama sang wonderwomen sudah membaik. Rumah menjadi ceria lagi. Ah ga kebayang kalau serentak sakit betapa banyak bulir bening mengalir disudut pipi kala tak berdaya melihat jagoan pada sakit. Sementara kita tak bisa berbuat apa-apa karena juga lagi sakit.

Alhamdulillah semua sudah berlalu, Allah maha baik, mengasih sakit itu baik, ada pahala didalamnya kalau kita sabar, ikhlas dan pandai mengambil pelajaran. Betapa sehat itu sangat berharga.

"Tidak ada yang lebih utama (mulia) di sisi Allah daripada doa." (HR Ahmad)

Akupun mencoba mengambil hikmah atas sakit kali ini sesederhana pemikiranku. Betapa begitu pentingnya kedudukan dari Doa. Terlebih doa dari orangtua kepada anaknya. Dan doa anak kepada orangtuanya yang tulus ikhlas lillahita’ala .

Aku pernah mendengar tausyiah seorang ustad, bahwa Allah mengabulkan doa seorang hamba yang berdoa diam-diam ditempat yang jauh atau yang berada tidak satu atap karena dia mendoakan kesehatan , keselamatan anak, orangtua dan sanak saudaranya. Meski saudaranya tidak mengetahui sama sekali.

Jadi percepatan kesembuhan yang kualami kemaren bukanlah semata 100 % karena obat tapi, obat 20 % dan 80 % nya adalah doa dan semangat untuk sehat. Baik itu doa sendiri atau doa dari kerabat dan orangtua yang berada dikampung yang jauh sekalipun.

Memang semua orang tidak pernah bercita-cita sakit. Tapi kalau sakit sudah menghampiri ya kita musti sabar. Karena dengan itu akan ada hikmah dan ada baiknya untuk kita. Jika bersabar akan menggugurkan dosa-dosa kita. Jadi mari kita jalani aja dengan terus berusaha mencari obat yang sesuai menurut kita dan yang terpenting jangan lupa berdoa.

Jangan pernah remehkan kekuatan doa apalagi doa dari orangtua untuk anaknya. Dan doa anak sholeh untuk orangtuanya. Wajar kita letih wajar kita lelah tapi jangan pernah berputus asa.

Wallahua’lam

Tapung, 24-02-2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Indah, menarik dan menginspirasi ulasannya ibu guru. Salam literasi

24 Feb
Balas



search

New Post