Kejarlah Cita-Citamu
Hari ini anak aulungku kembali ke kampus untuk menuntut ilmu. Ada rasa sedih menyeruak di relung hati. Banyangan kesibukan dan makan yang kurang teratur salah satu yang menghanggu pikiranku. Namun aku berusaha kuat demi cita-citanya aku harus kuat melepasnya.
Bayangan cengeng dana manjanya membuat aku sedikit khawatir akan kesehatannya. Anak sulung yang selalu kami banggakan sudah beranjak dewasa. Mau-mau tidak mau aku harus membiarkan ia hidup mandiri. Memgatur pola makan dan jadwal kegiatannya. Kini sepi kembali aku rasanyakan.
Si bungsu juga merasa canggung ditinggal kakaknya. Satu bulan lebih ia bersama kakaknya. Bermanja dan bercanda seprti anak kucing. Saat melepas kakaknya pergi aku melihat ada butiran halus yang menggenangi pelupuk matanya. Ia mencoba tetap tersenyum dan menyemangati kakaknya.
Jaga diri dan jaga kesehatan , itulah kata yang terucap dari bibirku saat ia menaiki mobil yang menjemputnya. Doa'a ibuk selalu untuk kesuksesanmu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga tercapai cita-citanya. Salam literasi, sukses selalu.