Irfai M h

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Antara Prasangka dan Waspada

Rumah kosong, jendela terbuka, itu pemandangan yang saya temui di sepanjang jalan, hari itu. Penghuninya sibuk. Suami istri kerja, anak-anak pergi sekolah. Mereka pulang siang atau sore hari. Sepertinya itu sesuatu yang biasa-biasa saja. Apakah pemilik rumah tidak khawatir akan ada tamu yang tidak diundang? Kok, saya yang khawatir ya.

Ayo, ingat kata bang napi! Kejahatan bukan saja karena ada niat pelakunya, tapi kejahatan bisa muncul karena ada kesempatan. Benar tuh, kata bang napi.

Kekhawatiran saya itu, ditanggapi oleh seorang siswa SMP. Dia bilang bahwa, itu cuma persangkaan saya saja. Dia juga mengingatkan saya, bahwa Tuhan mengikuti persangkaan hambanya. Bila hambanya berprasangka baik, maka Tuhan akan baik. Tapi bila hambanya berprasangka buruk, maka Tuhan akan buruk baginya. Jadi, menurut dia, kalau saya berprasangka buruk, boleh jadi nanti akan ada pencuri yang mendatangi rumah yang kosong tadi. Wow, apa bisa sesederhana itu ya.

Kepada pelajar itu, saya mengangguk setuju. Hanya saja, apakah pendapat itu cukup tepat untuk konteks tersebut? Saya menyampaikan sebuah cerita sederhana buat anak SMP itu, tentang orang yang bepergian dengan kudanya. Bila orang itu pergi ke suatu tempat, lalu membiarkan kudanya tanpa diikat, dan kuda ditinggalkan beberapa jam. Kira-kira apa yang akan terjadi? Apa kuda akan setia menunggu pemiliknya? Atau, ada pencuri yang membawanya pergi? Ataaaauuu... mungkin juga terjadi hal lain yang tidak kita ingini.

Coba kita sederhanakan lagi pertanyaannya. Dalam situasi seperti itu, apakah tepat bila kita menyebutnya sebagai prasangka baik pada Tuhan, dengan harapan Tuhan menjaga kuda yang kita? Ih, siapa kita nyuruh-nyuruh Tuhan jaga kuda!

Emm... mungkin saja kuda itu akan hilang, dengan berbagai penyebab yang mungkin terjadi. Itu hanya dugaan ringan. Tapi menurut saya, itu tidak termasuk dalam bentuk prasangka buruk, melainkan sikap waspada.

Saya ingin menyimpulkan dengan meminjam kata-kata orang bijak, bahwa kita tidak boleh berprasangka buruk, tapi kita harus waspada.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap tipnya.

12 May
Balas

dlm rangka menasehati diri sendiri...

12 May

Terus menulis, Pak. Semangat.

12 May
Balas

makasih pak sungkowo...katanya perlu 10.000 jam berlatih, agar nulis bisa semudah bicara..hehe..

12 May

jempol kata bijak e "kita tidak boleh berprasangka buruk, tapi kita harus waspada." sangat sangat setuju!!!...kita mmg d anjurkan utk husnudhon tpi jgn pei kblinger

12 May
Balas

setujuuu....

13 May

jempol kata bijak e "kita tidak boleh berprasangka buruk, tapi kita harus waspada." sangat sangat setuju!!!...kita mmg d anjurkan utk husnudhon tpi jgn pei kblinger

12 May
Balas



search

New Post