irfa Miswanti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

AKU HANYA INGIN MENCINTAINYA (1)

Tantangan Menulis Hari Ke- 164

Jum'at, 21 Agustus 2020

#Tantangangurusiana

***

#Cinta Pertama

Aisyah seorang perempuan muslimah berparas cantik, jilbab yang sebatas pinggang selalu menemani hari-harinya. Bukan saja cantik tetapi dia juga pintar, sering menang lomba Olimpiade Sains tingkat Nasional. Bukan satu mata pelajaran saja yang dia kuasai, tetapi hampir seluruhnya. Maka tak asing dari kelas satu sampai kelas dua, dia selalu juara umum di sekolahnya.

Sedang asyik-asyiknya belajar matematika, pintu di ketuk dari luar. Bapak Adi, mendekati pintu dan membukanya. Ibu Ita selaku waka kesiswaan tersenyum ramah kepadanya.

"Assalamualaikum, Pak Adi. Maaf mengganggu waktunya sebentar, boleh?"

kata Ibu Ita dengan gaya khasnya.

"Wa'alaikum salam, Bu. Silahkan. Ada apa ya?" kata Pak Adi.

"Ini, Pak. Saya kesini mengantarkan Ridwan yang baru pindah ke sini."

"Oooh, silahkan masuk Ridwan." kata Pak Adi.

"Kalau begitu, saya permisi dulu, Pak."

Setelah Ibu Ita pergi, Ridwan memperkenalkan dirinya, ternyata Ridwan adalah seorang santri di salah satu pesantren. Dia pindah ke sini karena ikut keluarga karena ayahnya di promosikan pada sebuah perusahaan yang ada di Kota ini.

Pada saat Ridwan memperkenalkan diri, sekilas menatap Aisyah yang duduk di bangku belakang. Aisyah yang sempat menangkap tatapan mata Ridwan spontan saja mengalihkan pandangannya ke teman yang berada di sampingnya. Tidak bisa dipungkiri, tatapan Ridwan membuat jantungnya berdetak tidak beraturan.

"Ya Allah, perasaan apa ini? Jangan-jangan inikah yang dirasakan oleh orang yang sedang jatuh cinta." bisik hati Aisyah.

Tetapi rasa itu diabaikan begitu saja. Semenjak kedatangan Ridwan di sekolahnya, Aisyah merasa Ridwan saingannya, karena hasil ulangan mereka selalu sama. Terakhir diketahui kalau Ridwan sering menang lomba juga. Hal itu membuat Aisyah semakin termotivasi untuk meningkatkan prestasinya.

Satu semester sudah berlalu, sekarang tiba saatnya pembagian rapor sekolah. Dengan perasaan tak menentu, Aisyah menunggu pengumuman juara. Ada rasa kuatir kali ini dia tidak akan seberuntung sebelumnya. Benar saja, kali ini Ridwan telah mengambil posisi tetapnya. Hal itu membuatnya semakin salut kepada Ridwan. Ridwan bukan saja pintar tetapi dia laki-laki yang saleh juga.

"Selamat, ya." kata Aisyah.

"Sama-sama, Aisyah."

Semenjak itu, mereka cukup dekat. Sepertinya hati mereka sudah saling terpaut, tetapi belum ada yang berani untuk memulai karena mereka beranggapan belum saatnya untuk pacaran.Perjalanan mereka masih panjang untuk mewujudkan mimpi, menggapai asa dan harapan yang terpatri dalam hati.

Pertemuan dan perpisahan itu datang seizin Allah. Enam bulan bersama, Ridwan terpaksa pindah lagi dengan alasan ikut orang tuanya. Aisyah dan Ridwan berjanji untuk saling menghubungi.

"Aisyah, sebenarnya ada sesuatu hal yang ingin aku sampaikan kepadamu, sebelum aku pergi." kata Ridwan.

Aisyah tidak berani dan tidak pernah berani menatap mata Ridwan. Dia hanya menunduk. Dalam diam Aisyah belajar mengendalikan rasa yang bergejolak. Tidak bisa di pungkiri, kalau dirinya telah jatuh cinta kepada Ridwan. Tetapi sayang, Aisyah tidak mempunyai keberanian untuk mengakuinya.

"Aisyah, aku tahu, kamu mempunyai perasaan yang sama denganku. Walau kamu berusaha untuk menahannya." suara Ridwan terdengar begitu sangat pelan.

Aisyah seperti orang bodoh saat itu, sibuk dengan perasaannya sendiri. Mukanya terasa panas dan Merona merah jambu. Hal itu terlihat jelas oleh Ridwan.

"Sampai kapan kamu akan diam seperti ini, berilah aku kepastian, Aisyah. Kalau rasa kita adalah sama. Dan kita berjanji suatu saat nanti setelah kuliah kita selesai, kita akan kembali bertemu." kata Ridwan sedikit bernada desakan.

"Insya'Allah. Aku akan menunggumu sampai saat itu tiba." kata Aisyah.

Sebenarnya Ridwan ingin menyelesaikan sekolah di sini saja, dekat dengan Aisyah. hanya saja orang tuanya ingin Ridwan ikut mereka. Mau atau tidak mau Ridwan pun mengikutinya.

Bersambung ....

Agam , 21 Agustus 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

cerita yang sangat menarik, ditunggu bunda kelanjutannya, salam sukses selalu

21 Aug
Balas

Iya bu, terima kasih

22 Aug



search

New Post