Aku Hanya Ingin Mencintainya (4)
Tantangan Menulis Hari Ke- 167
Senin, 24 Agustus 2020
#Tantangangurusiana
***
#Aku Harus Bahagia
Tidak pernah terpikirkan oleh Aisyah, kalau pertemuannya dengan Ridwan, perlahan tetapi pasti, membangkitkan kembali cinta yang ingin dia lupa. Karena Ridwan selalu saja Meneleponnya.
Sebenarnya memang itu yang diinginkan oleh Aisyah, hanya saja semua sudah terlanjur berubah. Ridwan tidak sendiri lagi sebentar lagi akan menikah. Aisyah tidak ingin kehadirannya merusak kebahagiaan Anisa dan Ridwan. Apalagi Aisyah dan Anisa sekarang bersahabat.
Sering menelpon bukan pertanda cinta juga. Karena tidak pernah ada di mulut Ridwan membahas tentang masa lalu mereka. Ridwan bisa saja tulus menganggap Aisyah hanya sekedar sahabat. Jadi tidak ada alasan untuk Aisyah takut semuanya akan berantakan.
Tidak terasa waktu cepat berlalu, pernikahan Ridwan dan Anisa sudah ditetapkan. Waktunya berdekatan dengan wisuda Aisyah. Jarak waktunya tiga hari setelah pernikahan Ridwan. Insya'Allah semuanya akan baik-baik saja. Melepaskan itu memang berat tetapi yang paling berat lagi adalah berada diantara mereka, sementara hati belum sepenuhnya melupa.
Melihat Ridwan duduk bersanding dengan Anisa di pelaminan. Bulir hangat disudut mata Aisyah tidak tertahankan. Bertahun tahun lamanya Aisyah menjaga cinta itu tetap ada dihatinya. Setelah pertemuan, Ridwan bersama orang lain. Mungkin Ridwan lupa pernah mengikrarkan janji cinta mereka. Aisyah ikhlas dan berharap suatu saat nanti mendapatkan jodoh yang terbaik dari Allah.
"Selamat ya Ridwan, Anisa. Semoga Sakinah Mawadah dan Warahmah." kata Aisyah sebelum pamit untuk pulang. Karena persiapan wisudanya masih ada yang kurang.
"Terima kasih Aisyah, kamu sahabat terbaikku. Semoga kelak kamu akan mendapatkan pendamping yang baik."kata Anisa yang diaminkan oleh Ridwan.
Rasanya pedih itu kembali menyeruak, tetapi semua harus ditahan. Sepertinya cinta Aisyah setelah kepindahan Ridwan waktu sekolah duuu hanya bertepuk sebelah tangan. Tidak ada perasaan Ridwan yang menunjukkan kalau diantara mereka dulu pernah saling menyayangi.
Aisyah harus terlihat bahagia. Harus benar-benar bahagia. Suatu saat nanti Allah akan mendatangkan kebahagiaan lebih dari apa yang dia bayangkan.
"Drrgghhh....ddrrrghhh"
"Ridwan, menelepon,ada apa ya?" kata Aisyah dalam hati.
Karena rasa penasaran, Aisyah mengangkat telepon dari Ridwan, terdengar suara Ridwan panik.
"Aisyah, kami minta maaf tidak bisa hadir di acara wisudamu besok. Karena tiba-tiba saja Anisa sakit dan sedang di rawat sekarang."
"Tidak apa-apa, semoga Anisa cepat sehat. Kalau boleh tahu, Anisa sakit apa?" kata Aisyah.
"Hasil tesnya belum keluar." kata Ridwan.
"Ya, baiklah. Nanti setelah acara wisudaku selesai, Insya'Allah aku akan datang kesana." kata Aisyah.
Setelah itu telepon di tutup. Tidak ada yang pernah tahu apa yang terjadi dimasa yang akan datang. Tetapi apa yang terjadi dalam hidup harus tetap disyukuri karena semua akan ada hikmah di setiap kejadian.
Bersambung....
Agam,24 Agustus 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wow, kisah yang keren. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Terima kasih bu
Keren Bu.
Terima kasih bu
Yah semoga saja semuanya baik baik saja
Sepertinya... ADa sesuatu
Sepertinya seperti itu mbak
Keren
Terima kasih bu
Semoga Annisa cepat sehat...
Sepertinya seperti itu mbak..hehehe