Aku Ingin di Panggil Bundo
Tantangan Menulis Hari Ke-123
Sabtu, 11 Juli 2020
#Tantangangurusiana
***
Sudah lama sekali Karin tidak pernah lagi datang ke rumah sahabatnya Melati. Kesibukan telah merubah kebiasaan, kalau kebersamaaan mereka sangat dekat. Tetapi semenjak mereka kuliah pada tempat yang berbeda. Semua sudah berubah, mereka bagai orang asing.
Hari ini Karin mengunjungi Melati di rumahnya untuk mengantarkan undangan, tapi dia ingin undangan itu nanti saja diberikan. Dia ingin temu kangen sama Melati.
Melati senang sekali akan kehadiran Karin, lama sudah bertemu membuat rasa rindu itu sulit untuk di bendung.
"Kariiinnn, aku tidak percaya, kamu datang ke rumahku hari ini."
"Nggak boleh, Ya? Kalau gitu aku pulang lagi nih."
"Sudah lama nggak ketemu, masih suka ngambek seperti dulu." kata Melati senang.
"Kapan aku akan dipanggil dengan sebutan bundo?" Bisik Karin, tapi sempat kedengeran oleh Melati.
"Kalau kamu mau, aku akan panggil kamu Bundo." kata Melati
Bagi Melati ada sesuatu yang aneh terjadi sama sahabatnya. Bagaimana tidak aneh, sudah lama tidak bertemu, sekarang ingin di panggil Bundo.
"Kalau boleh tahu, kenapa kamu tiba-tiba ingin di panggil bundo, Karin?"
Melati, bertanya sedikit hati-hati karena
Karin orangnya perasa dan sedikit baperan. Itu dulu, Jika salah bicara air mata buayanya mudah saja mengalir. Apalagi kalau sudah emosi, jangan harap itu berlangsung sebentar. Butuh waktu seminggu bagi Karin menjadikannya topik terhangat.
"Kamu pengen tahu atau pengen tahu banget." kata Karin sambil menatap Melati.
Yang ditanya malah diam dan menekuk mukanya sambil cemberut.
"Ya sudah, kalau kamu diam,aku pergi nih." kataku melangkahkan kaki mau keluar.
Tetapi sampai di pintu, Melati menahan tangan Karin. Berharap Karin tetap di kamar dan tidak kemana-mana pagi ini. Hanya saja ekspresinya masih dingin.
"Jangan pergi, aku tetap ingin kamu tetap disini. Masih kangen soalnya." kata Melati.
"Nggak bisa, Mel. Aku harus pulang. Rencananya aku mau antar undangan."
"Undangan apa? Kamu mau married? Pantas saja tadi kebelet pengen di panggil bunda."
"Iya, kamu masih tetap lelet seperti dulu, sudah dipancing gitu, nggak nyambung juga." kata Karin.
"Sama siapa? Sini undangannya, jadi penasaran, siapa yang telah sukses menaklukkan hati sahabatku ini sampai nggak sabaran gitu." kata Melani sambil mengambil undangan itu dari tangan Karin.
Sejenak Melati terdiam, memperhatikan foto yang ada di undangan? Ini kan guru kita, Pak Dodi?
"Iya Mel, itu pak, Dodi, guru fisika kita waktu SMA."
"Kok bisa, Karin. Padahal dulu kamu kan benci banget dengan pelajaran fisika, sampai kamu alergi juga pada gurunya." kata Melati.
Melati tidak pernah menyangka, guru muda yang mengajar mereka saat kelas tiga SMA ternyata calon sahabatnya. Memang benar, setelah tamat SMA, Karin melanjutkan kuliah di tempat neneknya di padang. Sementara aku tetap melanjutkan kuliah die Bogor.
"Coba ceritakan kepadaku, bagaimana awal pertemuanmu denganya?"
"Mungkin jodoh, Mel. Pada tahun yang sama aku kuliah, Pak Dodi melanjutkan S2 nya di Padang. Satu kampus denganku, aku mengambil jurusan Biologi. Tiga bulan berjalan, aku bertemu dengan pak Dodi dan bercerita panjang. Ternyata pak Dodi itu asyik orangnya Mel. Aku suka begitupun juga dengan dia. Setelah dia selesai kuliah dia melamarku."
"Tetapi saat ini,kamu kan baru tahun ketiga, kuliah. Belum tamat? "
"Iya,Mel. Tapi keluarganya sudah mendesak, katanya ibunya sudah tua ingin segera memiliki cucu."
"Yang lagi tak sabar, selamat ya, lagi lagi aku ketinggalan jauh nih." kata Melati menggoda Karin yang tersipu malu.
Bersambung.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar