Tantangan Menulis Hari Ke- 210

Selasa, 06 Oktober 2020

#Tantangangurusiana

***

Hati ibu yang mana tidak terenyuh ketika keputusan yang diambil ternyata tidak mendatangkan kebahagiaan bagi anak semata wayangnya.

"Maafkan ibu, Bayu. Ibu tidak tahu, jika keputusan itu bisa menghilangkan senyum yang pernah terukir."

Tidak ada yang terlambat, semua belum terlanjur terjadi. Tidak ada salahnya mencoba mengulang kembali membicarakan tentang perjodohan anaknya dengan anak kerabat yang sudah di anggap seperti keluarga itu.

"Bayu tidak apa-apa, Bu. Jika itu terbaik menurut ibu, Bayu siap menjalaninya. Karena Bayu tahu ridha Allah berada pada Ridha seorang ibu."

"Tidak, Nak. Jika kamu mempunyai pilihan hati, ibu akan merestuinya. Biar nanti ibu ke rumah Ibunya Mila. Untuk membicarakan semua ini."

Memang seperti itulah adanya, jika keputusan itu terkadang tidak sesuai dengan kehendak hati. Tetapi berusaha memperbaiki sebelum terlambat dan sebelum benar benar terjadi adalah bagian dari ikhtiar.

Benar saja,ke esokkan harinya Ibu Bayu mendatangi rumah kerabatnya dan menyampaikan maksud dan tujuan.

"Aku Sebenarnya, besok mau datang ke rumahmu. Membicarakan hal yang sama. Karena aku perhatikan Mila juga tidak suka dengan perjodohan ini."

"Syukurlah, semula aku ragu,kalau ini akan berdampak pada hubungan kekerabatan yang kita bina. Ternyata Tuhan telah memberi kemudahan bagi kita untuk mengurainya." kata Ibu Bayu sambil memegang tangan calon bosannya. Tetapi saat ini tidak ada lagi calon bisan yang ada hanya persahabatan.

Bersambung.....