Tantangan Menulis Ke-248

Jum'at, 13 November 2020

#TantanganGurusiana

***

Baru kali ini aku merasa hidupku hancur berkeping-keping. Di balik ketidak berdayaan yang ada aku mencoba untuk bangkit. Kadang diri ini dipaksa jatuh berulangkali dan menangis berkali-kali. Membuat kepedihan ini semakin menjadi.

Kepada siapa lagi aku adukan resah ini. Semua tidak peduli. Aku sendiri mananggung luka dan mengobatinya secara perlahan dan terkadang lara hadir tanpa di minta. Air mata kembali mengurai tangis. Apa yang harus aku lakukan Tuhan. Beri aku jalan, beri aku arahan. Biar Semuanya bisa kulalui tanpa luka meradang dan tanpa ditemani lara yang menguak rongga dada dan merasakan sakit tiada tara.

Semua terlalu sakit untuk dijalani. Membuat nafsu makan hilang dan sulit kerongkongan ini untuk menelan. Aku rapuh disaat diri ini tidak mempunyai kekuatan untuk menolong diri sendiri, apalagi yang aku lakukan?

Lari dari masalah yang terjadi itu tidak mungkin, karena dia selalu menyertai dalam kehidupan. Melupakan, itu adalah tersulit karena seolah luka selalu mengingatkan akan sebuah pengkhianatan, di ciderai, dilukai dan dibiarkan sendiri. Bukan mendendam tetapi aku sedang berusaha menjalani semuanya dan melalui setiap prosesnya.walau air mata setia menemani dalam lara.