Biar Sederhana Asal Tetap Bersama
Tantangan Menulis Hari Ke-103
Minggu,21 Juni 2020
#TantanganGurusiana
***
Markono seorang laki-laki yang mempunyai dua anak. Istrinya pedagang sukses, keuntungan penjualannya selalu meningkat. Martono bekerja pada perusahaan swasta yang bonafit di Indonesia. Suami istri itu mempunyai kesibukan masing-masing. Untuk urusan anak mereka serahkan kepada Pengasuh sekaligus guru privat anaknya.
Siang itu, Markono, pulang lebih awal karena kurang enak badan. Kali ini obat yang dia minum tidak memeberikan efek apa-apa. Kepalanya terasa mau pecah. Saat itu dia memutuskan untuk menelepon istrinya. Entah waktu yang tidak tepat, sehingga dia tak menyangka istrinya menjawab, "Ada apaan sih , Mas! Aku sibuk, nanti aku telepon balik!" Telephon langsung terputus. Markono tidak sempat mengatakan kalau saat itu dia sakit. Bahkan sakit ini bukan hanya di kepala, tapi juga di dada sebelah kirinya. Sampai akhirnya dia menghembuskan nafas terakhir.
Sehabis magrib, istri Markano pulang dan dia membangunkan suaminya. Tubuh suaminya dingin. Dia mulai panik dan menangis, ketika urat nadi di tangan suaminya tidak berdenyut lagi. Saat itu dia berteriak. Teriakan itu berganti dengan isakan. Markano membangunkan istrinya yang sedang tidur. Ternyata istrinya bermimpi jadi orang kaya, tetapi tidak mempunyai waktu untuk bersama. Sehingga mulai saat itu dia lebih memilih hidup sederhana.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ini baru jago pentigraf. Good, good, good.
Terima kasih Pak, senang bisa bergabung dengan bapak. Jadi bisa belajar banyak .
Bagus bu
Terima kasih, Bu.
Mantap Bu, kirain si bapak wafat beneran.
Terima Kasih, Bu. Belajar membuat kejutan di akhir.
Keren pentigrafnya bu
Terima kasih, Bu.
Keren pentigrafnya bu
Makasih...