Dua Sahabat (4)
Tantangan Menulis Ke-246
Rabu, 11 November 2020
#TantanganGurusiana
***
Menguatkan hati dan tidak membuat kenangan lama hadir dalam kehidupan yang sedang berlangsung adalah keharusan.
Amira dan Mia masuk ke warung Kak Opi dan berusaha sesantai mungkin. Anton melihat kedatangan Amira terus menatapnya, tetapi Amira tidak menghiraukan hal itu. Anton tidak percaya Amira begitu cepat melupakannya. Malahan Amira dan Mia sesekali tertawa, seolah tidak ada luka yang menguak, tetapi dalam hati siapa yang tahu. Mia sangat salut kepada Amira.
"Hebat kamu, Mir. Aku memperhatikan kebingungan pada wajahnya. Plongo kayak sapi ompong. Aku bahagia."
"Terima kasih, Mia. Aku tidak menyangka kalau aku bisa melakukannya. Untung ada kamu."
"Itu gunanya teman,Mir. Aku bahagia jika kamu bahagia dan begitu juga sebaliknya."
"Iya, Mia. Akupun juga begitu."
Melihat kecuekkan Amira, Anton menjadi gelisah. Hal itu tak luput dari perhatian Rini, pacar barunya. Sehingga membuat Rini tidak nyaman sehingga dia pun angkat bicara.
"Dari tadi aku perhatikan, kamu selalu melihat mantanmu itu. Jika kamu mengganggap keberadaanku tiada artinya. Lebih baik aku pergi."
Setelah berkata seperti itu, Rini pun berlalu. Anton berteriak mengejar tetapi apa daya, Rini sudah terlanjur naik mobil. Melihat kejadian itu ada rasa kasihan di hati Amira. Tetapi Amira membuang jauh-jauh perasaan itu. Sekarang Amira hanya ingin fokus kuliah dan tamat tepat waktu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar