Tantangan Menulis Hari Ke-115

Jumat, 03 Juli 2020

#Tantangangurusiana

****

Tuntutlah ilmu dari ayunan sampai ke liang lahat.

Hal itu cukup bagi kita sebagai pedoman, jika menuntut ilmu itu tidak pernah berhenti selagi nyawa masih di kandung badan.

Semakin lama zaman semakin maju, kebutuhan manusia akan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin besar. Maka dari itu kita sebagai manusia pada umumnya mempunyai kewajiban untuk menuntut ilmu dan terus memperbaharuinya. Apalagi kita sebagai tenaga pendidik, katakanlah itu guru harus melek jangan gaptek ilmu teknologi karena guru sebagai ujung tombak untuk mencerdaskan anak bangsa dan guru juga sebagai teladan bagi peserta didiknya.

Guru yang profesional itu adalah guru yang selalu update dan bisa menjawab setiap tantangan, baik itu tantangan yang datang dari luar maupun tantangan yang datang dari dalam. Dimana sekarang ini pembelajaran berbasis e-learning, media sosial dan media lainnya, sehingga guru di tuntut menguasai kompetensi dasar menggunakan laptop, komputer, LCD, dan zoom.

Apalagi semenjak adanya kurikulum 2013, menuntut guru untuk mengajar menggunakan berbagai metode agar pembelajaran tidak monoton dan menimbulkan kejenuhan bagi peserta didik. Guru harus mempunyai keterampilan yang lebih agar bisa memancing minat dan bakat peserta didik untuk lebih aktif selama proses pembelajaran.

Hal itu akan terlaksana dengan baik jika guru mempunyai kompetensi atau kemampuan untuk melaksanakannya. Untuk itu guru harus terus belajar dan belajar. Jangan pernah puas dengan ilmu yang dimiliki. Karena ilmu itu akan terus berkembang, berkembang dan berkembang.

Banyak cara yang dilakukan untuk meningkatkan kompetensi seorang guru, baik itu melalui pelatihan, seminar, webinar, ataupun dengan belajar secara otodidak, jika guru malas dalam mengembangkan kompetensinya, maka guru akan tertinggal dan kekurangan wawasan, dalam menghadapi peserta didik yang dikenal dengan anak milenial dan berada pada era digital.

Kita sebagai guru tidak akan pernah tahu, bagaimana sistem pendidikan yang akan datang, namun saat sekarang ini sudah jelas terlihat, kalau sistem pendidikan itu sudah mulai berubah dan beralih dari pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran daring. Jika kita sebagai guru tidak menguasai ilmu teknologi maka kita akan kesulitan dalam melaksanakannya, sehingga tujuan pendidikan nasional yang diharapkan akan jauh panggang dari api.

Menuju masa New Normal ini, pemerintah sudah menetapkan langkah-langkah dalam pelaksanaan pembelajaran di awal tahun pembelajaran baru.

pembelajaran dilaksanakan dalam dua versi, tatap muka dan daring. Pembelajaran daring merupakan satu-satunya pilihan pemerintah pada masa New Normal, jika pertemuan tatap muka tidak bisa dilaksanakan secara optimal. Bisa jadi dalam pelaksanaannya di atur per shif yaitu pagi dan siang atau sebagian belajar disekolah secara tatap muka dan sebagian lagi belajar di rumah secara daring. Hal itu dilakukan secara bergantian.

Jangan pernah hitung-hitungan dalam menuntut ilmu, baik itu menambah, mengali, membagi, dan mengurang dalam menjalani setiap prosesnya. Jika itu mampu merubah kita lebih baik lagi, mengetahui apa yang tidak ketahui, menjadikan bisa apa yang tidak kita bisa, walau menggunakan biaya pribadi sekalipun. Jangan pernah ragu untuk menggapainya. Selagi kita ada mempunyai kemauan untuk lebih baik kedepannya, Insya'Allah Allah akan memberi jalan dan memberikan kemudahan.

Mengajar adalah tugas yang paling mulia, mengantarkan peserta didik menuju pintu sukses. Jasa yang telah ditorehkan seorang guru tidak akan pernah terlupakan bagi peserta didiknya, ungkapan terima kasih mengalir dari doanya. Kenapa kita harus tanggung-tanggung dalam menjalani semua itu dan enggan untuk memperbaiki kualitas sebagai guru. Bisa jadi salah satu diantara mereka mengantarkan kita ke surganya Allah.