irfa Miswanti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Hati Seumpama Kaca

Tantangan Menulis Hari Ke- 181

Senin, 07 September 2020

#Tantangangurusiana

***

Tidak pernah bisa benar-benar melupakan karena sejatinya hati cendrung pada kenyamanan.

Setidaknya itu yang dirasakan Aulia semenjak kepergian Teguh dari hidupnya. Semula memang tidak sanggup, selalu saja air mata pengobat rindu yang tak bisa diucapkan dengan kata. Mau apalagi semua sudah takdir-Nya.

Segala sesuatu tidak bisa dipaksakan, hati mungkin tidak akan pernah berubah, Namun tetap saja keadaannya tidak akan pernah sama. Semua terpaksa di kubur dalam-dalam agar semuanya baik-baik saja.

"Sudahlah, Aulia. Apakah kamu tidak lelah melakukan ini semua." kata Mirna kepada Aulia yang selalu saja dengan kebiasaan melamunnya.

"Bukan inginku seperti ini, Mir. Tetapi kenyataannya aku begitu sangat mencintainya. Aku tahu kalau semua ini tidak pernah mungkin untuk diwujudkan." ucap Aulia pelan.

"Aku kok kasihan melihat kamu, Aulia. cantik-cantik tapi sulit untuk move on, buka hatimu untuk cinta yang lain. Agar kamu bisa melupakan masa lalumu."

"Aku belum bisa, untuk melakukan itu semua. Aku terlalu pintar menyimpan kenangan sehingga sulit berpaling darinya. Walau kenyataannya dia telah berbahagia dengan yang lain,tetapi aku yakin, hatinya masih tertuju kepadaku, Mirna."

"Kamu terlalu Naif Aulia, kalau dia begitu, dia tidak akan pernah meninggalkanmu sampai seperti ini."

"Bukan naif, Mir. Tetapi aku masih melihat tatapan yang sama seperti dulu. Hanya saja sekarang keadaan yang membuat semua menjadi berbeda."

"Sudahlah, Aulia. Susah bicara dengan orang keras hati seperti kamu. Aku bukan bermaksud apa-apa. Kamu berhak untuk bahagia."

Sesaat mereka saling diam. Mirna tidak pernah menyangka Aulia mempunyai hati sekeras batu. Cinta telah membuatnya berubah menjadi dingin dan membeku .sehingga setiap kata tidak pernah bisa mampu menggugah sisi hati terdalamnya.

Tetapi ada satu hal yang tidak pernah Mirna ketahui. Jauh dalam lubuk hati Aulia, dia ingin suatu hari nanti, akan ada seseorang yang Allah datangkan dan tidak akan pernah meninggalkan, bahkan ia lebih baik dari yang diharapkan.

Urusan hati tidak bisa diabaikan begitu saja. Hati adalah umpama kaca jika retak maka tidak akan pernah bisa kembali seperti semula kecuali di ganti dengan yang baru, maka tentulah semua akan menjadi berbeda. Yang menjadi sesuatu itu teramat berat adalah mencari ganti tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Ada banyak kenangan yang tidak mampu di lupa oleh rasa. Ada rasa sayang yang tidak bisa hilang begitu saja. Terkadang meski hati terluka, tetap saja bisa memaafkan dan tahan melawan derita yang ada. Apakah itu suatu kebodohan?

Jawaban bisa saja berbeda sesuai dengan realita yang ada. Namun yang pasti, hati itu harus kuat menahan setiap ujian yang datang. Jangan cepat menyimpulkan rasa sakit itu sakit selamanya, bisa saja sakit itu ujian hati untuk lebih kuat lagi. Namanya saja hidup tentu banyak warna dan rasa.

Terkadang kita kudu merasakan rasa sakit agar bisa menghargai kebahagiaan.

Aulia sangat menyadari semua itu, dia tidak mau gegabah dalam menyimpulkan. Bisa jadi semua itu adalah ujian , sampai dimana kuatnya dia bertahan dalam sakit. Sakit yang menyembuhkan atau dalam sakit yang berkepanjangan. Biarlah waktu yang menjawab. Karena baginya, menjaga hati dan rasa adalah suatu keharusan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren bu

07 Sep
Balas

Terima kasih,Bu.

07 Sep

Keren bu

07 Sep
Balas

Terima kasih,Bu.

07 Sep

Alur kisah bagus banget Bu. Sukses selalu.

07 Sep
Balas

Terima kasih, Bu. Sukses untuk kita semua para penggiat literasi.

07 Sep

Cinta yang sudah terpatri memang sulit hilang bu. Semoga aulia segera dapat gantijya

08 Sep
Balas

Sanntiang

07 Sep
Balas

Santianglah uni nyo lai...semoga kita tetap semangat ya ni ...

07 Sep

Cerpennya keren bunda..memang masalah hati tak satupun bisa memaksanya kecuali hanya Allah saja yang membukakan jika ada lelaki lain sebagai jodoh terbaikknya

07 Sep
Balas

Iya, Bunda. Karena Allah yang kuasa membolak balikkan hati. Maka kita pasrahkan saja kepada-Nya tentang perihal hati. Tugas kita hanya berusaha dan berdoa, terlepas hasilnya, kita serahkan kepada Allah.

07 Sep

menjaga hati dan rasa adalah suatu keharusan. keren Bu. salam literasi

07 Sep
Balas

Iya, Bu. Terima kasih. Salam literasi.

07 Sep

Cerpen keren. Semangat berliterasi, semoga sukses selalu.

07 Sep
Balas

Terima kasih pak Edi. Meniru semangat dari Pak Edi. Sukses untuk kita semua.

07 Sep

Kalau urusan hati ...tiap orang punya cara masing- masing, dan tentu tidak mudah... Salam sukses,bu

07 Sep
Balas

Iya Bu Cicik. Hati urusn pelik untuk di ulas. Namun yang pasti masing masing kita selalu menginginkan hati yang bahagia.

07 Sep

Cerpen yang keren bunda ..sukses selalu..

07 Sep
Balas

Terima kasih, Bunda. Sukses untuk kita semua.

07 Sep

Saling menginspirasi, saling berkunjung ke rumah baca sahabat. Sukses selalu.

07 Sep
Balas

Terima kasih pak. Insyaallah. Sukses untuk kita semua. aamiin.

07 Sep



search

New Post