irfa Miswanti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Hidup Mirna Tidak Seindah Yang Dibayangkan (5)

Hidup Mirna Tidak Seindah Yang Dibayangkan (5)

Tantangan Menulis Hari Ke- 160

Senin 17 Agustus 2020

#Tantangangurusiana

***

Semenjak itu Mirna di bawa pulang ke rumah orang tuanya. Ibunya tidak ingin mempertaruhkan nyawa anaknya. Jika masih bertahan denga di Yusuf, bukan tidak mungkin anaknya akan mati secara perlahan.

Dua hari setelah itu, Mirna melahirkan, fisik Mirna dan anaknya dalam keadaan lemah, perlu perawatan secara intensif di rumah sakit. Yusuf mendengar kabar kelahiran anaknya masih tidak bergeming. Entah apa yang ada dipikiran Yusuf sehingga tidak pernah merasa sedikitpun kalau kehadirannya sebagai suami dan ayah begitu sangat dibutuhkan.

"Nanti setelah keluar dari rumah sakit, kita akan urus surat perceraianmu ke kantor pengadilan, Ya Nak. Bagaimana menurutmu?" tanya ibu Mirna sore itu.

Mirna hanya membalas pertanyaan ibunya dengan deraian air mata. Ketidak berdayaannya membuatnya harus tertatih seperti ini. Bagaimanapun kasarnya perlakuan suaminya sampai saat ini Mirna tidak sedikitpun membuang rasa cinta yang ada dihatinya. Sehingga usulan ibunya tidak kuasa Mirna menjawabnya.

"Ya Allah, gerakkanlah hati suamiku untuk kembali menyayangiku seperti dulu. Apalagi kami sekarang sudah memilki buah hati sebagai bukti kalau cinta itu pernah ada. Hanya engkaulah yang berkuasa untuk membolak-balikkan hati hamba-Mu. Aamiin Ya Allah." rintih Mirna dalam hati.

Ibu dan adik Yusuf pun ada di sana melihat cucunya. Perasaan sang nenek begitu sangat sedih saat dipandang wajah cucunya dalam-dalam.

"Malang sekali nasibmu, Nak. Sudah dua hari kamu di disini, belum juga ayahmu datang melihat. Nenek telah gagal mendidik ayahmu." isak Ibu Yusuf kepada cucunya semata wayangnya itu.

"Jangan berkata seperti itu, Bu. Doakan Bang Yusuf supaya berubah. Aku yakin suatu saat nanti Bang Yusufku akan kembali seperti dulu." air mata Mirna kembali mengalir.

"Jangan menangis, Nak. Tidak baik untuk kesehatanmu. Nanti selepas ini ibu akan bertemu dengannya. Semoga saja Yusuf mau mendengarkan kata kata ibu." kata Ok Bu sambil membelai rambut Mirna.

Setelah pulang dari rumah sakit Ibu Mirna tidak mengizinkan anaknya pulang ke rumah suaminya. Ibu Mirna membawa anak dan cucunya kerumah. Semula Mirna sempat menolak tetapi dengan kondisi lemah seperti ini, tidak aman baginya untuk berada di rumah Yusuf suaminya.

"Ibu benar, demi keamananku, biar aku di rumah ibu dulu,sampai kindisiku benar-benar kuat."bisik hati Mirna.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kisah yang semakin seru. Sukses selalu dan barakallahu fiik

17 Aug
Balas

Terima kasih bu

17 Aug

Cerita yang sangat menarik ibu. Keren

17 Aug
Balas

Terima kasih pak.

17 Aug



search

New Post