irfa Miswanti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Jodoh Pilihan Bapak (3)

Tantangan Menulis Hari Ke-236

Minggu, 01 November 2020

#TantanganGurusiana

***

"Aku harap cinta yang aku punya mampu menjadikan diri ini pengertian dan memberikan kesabaran dalam memahami." bisik hati Sukma.

Tidak lama kemudian Rio datang dengan senyum kasnya. Senyum yang membuat semua beban penantian sirna begitu saja.

"Maaf Mas telat, Sayang."

"Ya, Mas. Aku bisa maklum kok."

"Kita pergi sekarang?"

"Iya, Mas. Nanti keburu sore."

Setelah pamit, Rio dan Sukma pun berlalu. Tanpa mereka sadari ada pasangan mata yang tidak mampu memisah jarak cinta yang anaknya miliki untuk laki-laki yang tidak mereka sukai.

Rio sangat pintar menjalankan peran, tanpa ada satupun merasa di duakan cintanya. Tetapi dia lupa jika Melisa dan Septi tanpa sepengetahuan Rio telah menyaksikan perselingkuhan yang dia lakukan.

Seminggu waktu berlalu dengan cepat. Tanpa terasa Septi dan Melisa sudah kembali bercengkrama manja, memupuk silaturahmi dengan hati bahagia.

"Sukma, aku hanya ingin mengatakan sesuatu kepadamu."

"Katakanlah, Septi. Apakah itu? Semuanya baik-baik saja kan? Nenek sehat kan ,Septi?"

"Itulah Sukma, kuatirnya itu kebangetan. Bagaimana tega aku menceritakan perilaku Rio kepadanya." Bisik hati Septi.

Melihat keraguan yang tampak jelas, Melisa membesarkan matanya kepada Septi sambil menggelengkan kepalanya. Pertanda jangan mengatakan apa-apa ke Sukma saat ini. Untung isyarat itue bisa dipahami Septi,sehingga tidak jadi mengatakan apa yang sempat mereka saksikan seminggu yang lalu kepada Sukma.

"Nenek, Alhamdulillah sehat, beliau kangen sama kamu Sukma. Andaikan saja kamu bisa ikut, rindu nenek akan terobati." kata Septi.

"Syukurlah, Septi. Mungkin di lain waktu kita berkesempatan untuk melihat nenek."

Persahabatan ketiganya sudah lama terjalin bahkan sudah seperti saudara kandung. Sebenarnya Septi tidak ingin memendam terlalu lama kebusukan Rio. Hanya saja saat ini dia lebih tidak tega melihat air mata Sukma.

"Tunggu sebentar,aku ambil cemilan dulu ke dalam." Tanpa menunggu jawaban Sukma berlalu begitu saja.

"Mel,aku tidak tega ngomongnya sama Sukma. Sukma rela menentang perjodohan orang tuanya hanya karena mempertahankan cintanya dengan Rio."

"Iya,.Septi. Aku pun juga seperti itu. Tetapi bagaimanapun juga setelah waktunya nanti tepat. Kita akan ungkapan kecurangan yang telah Rio lakukan."

Keduanya berhenti berbicara, saat Sukma sudah berada di antara mereka, membawa cemilan. Tanpa terasa mereka harus terpisah karrna waktu dan segera menuju peraduan masing-masing.

Bersambung...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga sukma mendapatkan jodoh yg terbaik

01 Nov
Balas

Ya Bunda. Terima kasih

01 Nov



search

New Post