Karma Tidak Akan Pernah Ingkar
Tantangan Menulis Hari Ke-228
Sabtu, 24 Oktober 2020
#TantanganGurusiana
***
Matanya merah menahan marah. Mulutnya menciracau tidak tahu arah. Setiap mata yang memandang tidak merasa heran. Karena hal itu sudah terbiasa terjadi semenjak tiga tahun yang lalu. Saat Karso membunuh adik perempuannya hanya karena tamak dan ingin menguasai harta peninggalan orang tuanya.
Karma itu pasti. Benar saja, walau bukan dalam pembalasan yang sama. Semenjak kepergian adiknya, Karso menjadi tidak waras. Tabiat buruknya menyertai dalam kehidupannya. Hidupnya jauh dari ketenangan. Pada saat itu harta yang melimpah tidak akan berarti apa-apa lagi.
Tanpa disangka, Karso ditemukan tidak bernyawa. Bahkan kematiannya dianggap sebagai misteri. Bagaimana tidak, apa yang telah dia lakukan terhadap adiknya, persis sama dengan apa yang dialami Karso. Hanya saja tidak ada yang tahu siapa pelakunya. Bahkan mayatnya nyaris membusuk. Harta bukan saja jalan menuju bahagia tetapi juga sebaliknya. Jika kita tidak menempatkan bahwa harta itu sebenarnya titipan semesta.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren Pentigraf nya.. salam literasi dari Bali... Bangga sbg followernya.
Terima kasih pak ketut.senang bisa kenal dengan bapak . Izin follow balik ya pak.