irfa Miswanti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Kehilangan Jejak

Kehilangan Jejak

Tantangan Menulis Hari Ke-88

Sabtu, 06 Juni 2020

#TantanganGurusiana

Manusia hanya berusaha Allah penentu segalanya.

Alhamdulillah, akhirnya mentari pagi menampakan wajahnya. Sinarnya menembus antara helaian daun, memberi pertanda untuk segera memulai menjalankan strategi. Tetapi sebelum itu mereka harus memastikan kalau keadaan disekitar itu aman.

Bagaimana Gen, apa kita masuk kehutan lewat rumah pohon atau kita menyisiri goa ini ? Ucap Galuh setengah berbisik karna takut suaranya di dengar oleh orang lain.

“Sebaiknya kita coba menyisiri goa ini Galuh, aku sedikit yakin Galih melewati goa itu.”

“Tapi bagaimana dengan wanita-wanita ini Gen, kalau dia ikut resikonya pasti lebih besar.”

“Aku ikut kemana kalian pergi, jujur... aku takut sekali Galuh.” Kata Arumi.

Belum sempat Genta menjawab pertanyaan dari Galuh. Arumi merasa keberatan ditinggalkan. Diwajahnya ada gurat kegelisahan, kecemasan berbaur menjadi satu. Genta dan Galuh merasa kasihan juga. Terasa memakan buah simalakama, di ajak serta salah dan ditinggalkan juga salah.

Sampai akhirnya Galuh berada pada satu titik kesimpulan. Mengingat dan menimbang mana yang lebih besar mudhaatnya di ajak atau ditinggalkan. Maka dia memutuskan wanita-wanita itu ikut. Kalau terjadi apa-apa nantinya, setidaknya Galuh dan Genta bisa menolong. Kalau ditinggalkan , jika terjadi hal yang buruk. Sungguh Galuh dan Galih tidak bisa memaafkan diri mereka nantinya.

“Okey, kalian ikut serta, tetapi tetap harus waspada. Paham ??? aku tidak mau kita mati konyol di hutan ini.” kata Galuh.sambil memberikan isyaarat menebaskan telunjuknya ke lehernya.

Menyaksikan Galuh sepeti itu, nyali Arumi menjadi ciut, jantungnya tak lagi tenang. tak penah terbayangkan sebelumnya, kalau dia akan dihadapkan pada situasi ini. Menyesal rasanya tidak mengindahkan peringatan dari Juragan Kohar. Apa boleh buat nasi telah menjadi bubur. Semua telah terjadi.

“Salahku juga Arumi, kenapa mau saja ikut,padahal aku tahu ada yang tidak beres dengan hutan ini.” Kata nadin.

“Apa yang kamu tahu Nad,”desak Galuh.

“Iya, di malam waktu Galih tersesat dia bertemu dengan sekelompok orang dan sempat mendengarkan pekataan mereka tentang BOS Besar yang ada di hutan.”.

“Terus....Nad?”lanjut Galuh tak sabaran .

“Semenjak itu dia penasaran sekali, sampai membawa kita ke hutan ini.”

“Hhhhh..pantesan dia ngotot banget kita kehutan ini,”Kata Genta sedikit Geram.

Karena Ambisi Galih, semua mereka terperangkap di hutan ini. Yang lebih parahnya. Galih membayar mahal atas nafsu sesaat. Siapa yang bermain api maka ia akan terbakar. Pepatah itu tidak bisa dibantah lagi. Buktinya Galih hilang dan sampai sekarang belum ditemukan.

“Iya, Nad. Aku juga mendengarkan si Bongsor yang menyandra Nengsih dan Ratna juga menyebut tentang BOS besar itu.. Bahkan wanita-wanita yang di culik ini akan di bawa ke kota.”Kata Arumi yang di anggukan oleh Nengsih dan Ratna.

Sekarang sudah sedikit jelas, kalau di hutan ini memang ada sesuatu yang mencurigakan. Sehingga mereka harus lebih hati- hati. Salah satu perbuatan mereka saat ini yang sudah nyata yaitu menculik wanita-wanita untuk dibawa ke kota. Setelah itu mereka akan mencari tahu siapa Bos besar yang mereka maksud.

Ketika semua sudah jelas terlihat. Mereka melanjutkan pejalanan menuju mulut goa. Mata tajam menatap, Tangan saling bergenggam erat. mulut tak berhenti berucap, kewaspadaan terus meningkat. semoga perjuangan tidak berakhir sia-sia.

Tidak ada yang tidak mungkin jika hati ikhlas berjuang. Allah akan menunjukkan jalan.

Walaupun memiliki mata yang bisa melihat jelas. Tetapi Tetap saja gelap, berjalan sambil meraba-raba. Penglihatan mata kabur dalam memandang. Waalaupun ada cahaya senter yang mulai memudar. Tak bisa dengan bebas digunakan. Karena dikuatirkan akan memancing kecurigaan.

Sudah jauh kaki melangkah, ternyata mereka dihadapkan pada dua pilihan. Sempat tertegun sejenak, untuk memutuskan arah mana yaang akan ditempuh. Perlu feelleng yang tajam. Tiba-tiba sayup-sayup mereka mendengarkan suara. Telinga tajam mendengarkan.

“Gen, apakah kamu mendengar suara itu?” bisik Galuh

“Iya, kalau tidak salah berasal dari pojok depan.”

“iya, aku mendengarnya daari sana juga.”kata Galuh lagi.

Perlahan tapi pasti, mereka menuju sumber suara.semakin lama semakin jelas. Galuh sengaja menahan langkah sambil menahan bahu Genta, sebagai isyarat kalau mereka berhenti sesaat. Sambil menguping pembicaraan yang mereka tidak tahu itu siapa.

“Pemuda yang kita temukaan dalam keadaan pingsan kemaren sore sudah berada di markas.” Kata salah seoang yang nada suaranya sedikit berat.

“Apa kamu tahu, siapa pemuda itu?” kata suara satunya lagi.

“Tidak penting bagi kita itu siapa. Yang pasti pemuda itu bisa dijaadikan uang.”Kata orang yang bersuara berat sambil terkekeh.

Galuh menedengarkan perkataan dua orang yang tak dikenal itu, seolah-olah darahnya kembali mengalir dengan lancar. Firasatnya mengatakan, kalau pemuda yng dimaksud itu adalah Galih. Semangaatnya semakin kuat untuk menemukan keberadaan Galih. Setidaknya Galuh tahu, kalau Galih masih hidup.

Kecurigaan Galuh semangkin bertambah, semula hanya tahu tentang bos besar, ada satu lagi yang ingin diketahuinya yaitu Markas.

“Aku harus menemukan markas itu agar bisa menyelamatkan Galih.”bisik hatinya lirih.

Beberapa saat kemudian, suaraa itu tidak terdengar lagi. Setelah itu Galuh kasih kode kepada Genta untuk menunggu sebentar . Biar Galih sendiri yang pergi untuk memastikan kondisi dalam keadaan aman atau tidaknya untuk dilalui.

“Hati-hati Galuh.” Kita tidak tahu, mereka berapa orang di situ.” Kata Genta

“Siip, terima kasih sudah mengingatkanku.”ujar Galuh sambil berlalu.

Disaat Genta dan sahabatnya yang lain sedang menunggu Galuh. Alangkah terkejutnya mereka ketika mendengarkan derap kaki dari belakang. Kalau di dengar mereka lumayan banyak. Sehingga mereka memutuskan untuk menyusul Galuh. Daripada ketahuan dan tertangkap.

Galuh yang mendapat dorongan dari belakang sempat terkejut, karena menyangka itu adalah penjahat. Tetapi itu tak berlangsung lama setelah tahu kalau yang mendorong itu adalah sahabatnya sendiri.

“Jalan kemana ini Galuh?” tanya Arumi pelan sekali. Sehingga tak kedengaran oleh Galuh.

“Ikuti saja Aarumi, jangan banyaak tanya, nanti kita ketahuan.”kata Genta.

Setelah jauh kaki melangkah mencari tahu kemana dua orang pemuda tadi. Tidak juga mereka menemukan. Karena dilihat dari perkataannya, sudah pasti dia tahu dimana Galih berada. Tetapi Lagi-lagi mereka gagal.

“Aku kok merasa di Goa ini ada jalan rahasianya, Gen.”bisik Galuh.

Kenapa kamu bisa merasa begitu?kata Genta balik nanya.

“Iya coba kamu bayangkan, sekejap saja kok kita sampai kehilangan jejak orang itu.” selidik Galih.

“Kamu benar Galuh, kok tidak terbayangkan sebelumnya olehku ya.Pantas saja....”Gumam Genta.

“Pantas apanya,Gen?”

“Pantas saja bunyi langkah kaki dibelakang kami tidak kedengaran lagi, aku merasa yakin, kalau jalan rahasia itu tidak jauh dari sini.”suara Genta penuh dengan keyakinan.

Sementara para wanita tetap waspada, karena mereka ridak ingin karena kecerobohannya sampai menambah masalah. Semoga Galih cepat ditemukan. Andaikan tidak terjadi musibah ini, besok mereka sudah bisa pulang menuju rumah masing- masing.

tetapi itulah hidup, kita tidak akan tahu, apa yang terjadi sedetik setelahnya. Tugas kita menjalani dengan baik setiap prosesnya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih pak..Amiin, doa yang sama untuk bapak..

06 Jun
Balas

Mantap bunda. Salam kenal

06 Jun
Balas

Terima kasih bunda....

06 Jun

Keren banget, lanjut. Serasa seperti detektif , ikut larut dslam cerita...

06 Jun
Balas

Terima kasih bunda

06 Jun

wow..tulisan yang inspiratif, teruslah berkarya. Semoga sukses

06 Jun
Balas



search

New Post