irfa Miswanti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Mamaku Sayang

Tantangan Menulis Hari Ke- 205

Kamis, 01 Oktober 2020

#Tantangangurusiana

***

Setidaknya pagi ini aku merasa bahagia. Rindu yang tersimpan cukup lama terurai sudah.

"Kuperhatikan kamu sedikit beda pagi ini." kata tanteku ketika kami sedang sarapan pagi ini.

"Beda kenapa, Tan? Aku kok ngerasa biasa aja." kataku sedikit bingung.

Aku merasa, Tanteku pagi itu sedikit aneh. Ketika mulutnya mengunyah tatapan matanya tidak lepas memandang wajahku. Membuat aku sedikit risih.

"Ada apa, Tan? Kenapa memandangku seperti itu?"

"Kamu lagi jatuh cinta, Ya? Tante perhatikan tidak biasanya kamu seceria ini. Pakai lipstiknya juga tidak seperti biasanya, sedikit tebal gitu." kata Tante menggodaku.

"Benarkah tebal lipstikku, Tan?" Aku mengambil tisu yang ada di depanku dan menghapusnya.

"Jangan dihapus dong, Kayla. Jujur Tante suka. Kamu kelihatan cantik. Nggak pucat seperti biasanya." kata Tante sambil tersenyum.

Begitulah Tante, dia selalu saja perhatian. Mama menitipkanku ke Tante karena bekerja di luar negeri menjadi TKW. Tante sudah menganggapku seperti anaknya sendiri. Sebagai anak Yatim dan memiliki seorang kakak yang kuliah di kedokteran. Memabuat mamaku harus bekerja lebih keras untuk membiayai semua ini.

Terkadang rasa rindu hadir tidak mampu aku tepis keberadaannya. Aku rindu mama yang sudah lima tahun lamanya tidak pulang. Ketika itu aku kelas dua SMP. Aku rindu kakak yang berada di luar kota. Palingan kami bertemu satu kali dalam setahun. Untung saja ada HP yang bisa melepas rindu saat kami vidio call.

Sekarang kakak sudah berada di semester akhir. Tahun ini aku juga akan menyelesaikan sekolahku di SMA. Maksud hati ingin kuliah. Tapi aku tidak sepintar kakakku yang selalu juara kelas dan mendapatkan nilai tertinggi di kelasnya.

Malam itu HP ku berdering, setengah berlari aku mengambil HP. Ternyata ada kakak Melvi dan mama. Kami vidio call bertiga. Kulihat mama sedang berada di atas mobil. Wajahnya bahagia sekali.

"Mama, mama mau kemana?" kataku setengah heran melihat mama tidak berada di tempat biasanya.

"Mama, sudah selesai kerja, Kayla. Sekarang mama dalam perjalanan pulang menemuimu. Setelah ini tidak ada lagi yang bisa memisahkan kita. Kita akan selalu bersama,Nak." kata mama, terlihat jelas air mata menggenang di matanya. Tak terasa aku menangis. Aku tahu air mata ini adalah air mata bahagia. Air mata tumpah begitu saja. Lima tahun tidak bertemu. Kehadiran mama bagiku bagaikan mendapatkan air di tengah padang pasir.

Belum lepas rindu ini terobati, sedang asyik-asyiknya menelepon aku mendengar teriakan mama melengking cukup keras.

"Pak sopiiiiiiiirrr, awas di depaaannn....!!!"

Dalam waktu bersamaan aku mendengar benturan yang cukup keras. Sesaat itu juga HP mama mendadak mati.

"Mama.....!!!" Teriakku dan Kak Melvi hampir bersamaan.

Aku terus memanggil mama. Tidak lama kemudian Tante datang menghampiriku. Mengusap kepalaku.

"Tante, dapat kabar,kalau mamamu kecelakaan, sekarang sedang menuju rumah sakit permata. Kamu mau ikut dengan Tante?"

"Iya, Tan. Aku tukar baju dulu sebentar." kataku ke Tante yang saat itu juga terlihat sangat sedih sekali.

Terasa tak bertulang kaki ini dilangkahkan. Baru saja merasa bahagia, sekarang aku dihadapkan pada kenyataan seperti ini. Sementara di tempat lain Kak Melvi sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit, tempat mama di rawat.

Bersambung....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga mama Kayla baik2 saja... Sukses selalu

01 Oct
Balas

Ya bunda. Sukses untuk bunda juga.

01 Oct

Cerpen yang keren Bund. Sukses selalu dan barakallahu fiik

01 Oct
Balas

Terima kasih bunda. Sukses juga untuk bunda

01 Oct

Mantab ceritanya bu..tetap semsngat..salam sukses selalu

01 Oct
Balas

Alhamdulillah, terima kasih pak. Sukses untuk bapak juga ya

01 Oct



search

New Post