irfa Miswanti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Menuai Prahara

Tantangan Menulis Ke-264

Senin, 30 November 2020

#TantanganGurusiana

***

"Manusia adakalanya bersifat sabar dan adakalanya dia harus marah. Di kira saya malaikat! Bikin eneg aja!" kata Mak Geram.

"Sabar, Mak. sudah tua ga boleh emosi gitu. Ntar tensi Mak naik."

"Gimana nggak emosi, semenjak ayahmu meninggal, mak sudah cukup menderita mendapat perlakuan dari mamakmu."

Kali ini, Mak tidak bisa lagi menahan emosinya, selama ini Mak cukup sabar mengahadapi kezaliman adik kandungnya yang bernama Syofyan. Syofyan sudah keterlaluan harta peninggalan dari nenek atas nama Mak juga ikut dijual tanpa sepengetahuan Mak.

"Leha, antar Mak ke rumah mamakmu, apa sih maunya dia. Jika dibiarkan, bisa- bisa rumah kita satu-satunya ini juga dijual sama dia!"

"Sekarang ya, Mak?"

"Iya sekarang, Leha? Kapan lagi?"

"Baik, Mak. Tetapi Mak janji harus kontrol emosi. Leha tidak ingin Mak ribut dengan Mamak, semua bisa dibicarakan dengan baik, Mak.

"Sudah?"

"Sudah apa, Mak?

"Sudah bicaranya? Kalau masih lanjut, biar Mak pergi sendiri."

Mak berlalu pergi,Leha mengejarnya. Leha mengambil sepeda motor, dan berhenti di depan Mak. Untung saja Mak masih mau naik. Leha bisa bernafas dengan lega. Kalau tidak semua bisa ribet.

Bersambung....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post