Penyakit Yang Tertukar 2
Tantangan Menulis Hari Ke- 282
Jumat, 18 Desember 2020
#TantanganMenulis
*****
Mungkin sebagian kita pernah mendengar guyonan yang sering terlontar dari mulut ke mulut yaitu bukan penyakit yang membunuh seseorang tetapi pikirannya. Mengenai betul atau tidaknya itu relatif sesuai dengan pandangan kita masing- masing. Tetapi bagi kaka sangat setuju pendapat itu, karena sesuatu yang terjadi sesuai dengan isi pikiran. Maka dari itu berpikiran positif adalah kunci dari sebuah kebahagiaan dan jika pikiran mengatakan kita yakin sembuh. InsyaAllah hal itu juga akan terwujud.
“Mpok, kaka tahu bahkan sangat paham kalau penyakit mpok ini termasuk berat, tetapi kemungkinan sembuh itu ada, Mpok.”
Mpok diam tak bergeming. Kaka melanjutkan perkataannya.
“Bahkan teman Kaka saja yang sudah kemoterapi dan selalu cuci darah setiap minggu bisa sehat seperti sedia kala.”
Mpok masih saja diam. Pandangannya jauh menatap ke depan. Ibarat kemarau panjang, dia merasa mendapat setetes air sebagai bukti jika pengharapan untuk sembuh itu ada. Tetapi melihat mpok masih diam Kaka lagi-lagi melanjutkan perkataannya.
“Mpok tahu kan, setiap masalah ada solusinya, setiap penyakit akan ada obatnya. Begitu juga dengan penyakit Mpok. Tugas kita adalah berdoa dan berusaha agar kesembuhan itu datang. Mpok jangan lemah seperti ini, semangat dong.” Kaka mencoba menggoda Mpok agar merasa terhibur.
Benar saja, sedikit senyum menghiasi bibir Mpok. Senyum yang sudah lama hilang dan begitu sangat Kaka rindukan. Seolah Mpok menemukan kembali semangat yang nyaris hilang. Bagaimanapun Kaka adalah keluarga satu-satunya yang Mpok punya. Perhatian dan suport dari Kaka begitu sangat penting. Setidaknya Mpok merasa selain dirinya, masih ada Kaka yang menyayanginya.
“Terima kasih, Kaka. Mpok yakin bisa melewati semua ini.” Kata Mpok semangat. Sekarang gantian Kaka yang senyum. Ketika mata mereka beradu, senyum itu semakin optimis. Memang benar, perhatian dari orang yang terdekat ketika kita sakit , begitu sangat berarti dan cepat nyambung ke hati. Ibarat anak panah lepas dari busurnya.
Bersambung ....
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantab cerpennya bu. Salam terus berkarya
Terima kasih pak