Tantangan Menulis Hari Ke- 281

Kamis, 17 Desember 2020

#TantanganMenulis

*****

Di ufuk timur warna kemerahan sedikit meramu candu. Sejuknya udara pagi membuat badan yang sudah terlihat ringkih itu menikmati setiap tarikan nafas bagai terapi sehingga mampu memberikan ketenangan. Rasanya tidak rela melewati sampai mentari muncul dengan senyum mengembang siap berbagi kehangatan.

“Mpok, sudah berapa kali kaka katakan, jangan keseringan berada di suhu dingin seperti ini, nanti asma mpok kambuh lagi. Mpok, mau?”

“Kaka tidak usah terlalu mengkawatirkan mpok. Mpok hanya ingin menikmati masa- masa terakhir.”

“Mpok, jangan bicara seperti itu. Mpok harus mempunyai keyakinan untuk sembuh.”

“Kaka, dengarkan, kalau umur mpok hanya beberapa bulan lagi.”

“Mpok, percaya? Dokter itu manusia, bukan Allah, Mpok. Tidak ada satu manusia pun yang tahu kapan ajal kita berpisah dari badan.”

“Tapi.... .”

“Tidak ada pakai tapi, mpok harus yakin dan berusaha untuk sembuh. Jangan putus asa seperti ini. Sekarang kita masuk.”

Mpok nurut saja apa yang di bilang kaka. Sebulan yang lalu Mpok sempat di vonis oleh dokter, mpok terkena kanker sudah stadium akhir komplikasi dengan asma akut. Menginjak usia yang sudah mulai senja, semakin memudahkan penyakit itu menggrogoti badannya yang hanya tinggal kulit pembalut tulang. Peluang sembuh itu sangat sedikit . Bahkan vonis sempat mengatakan bahwa satu minggu yang lalu, pasien yang mempunyai penyakit serupa dengan mpok. Hanya mampu bertahan enam bulan, itu kondisi badannya kuat, sementara mpok, di usia yang tidak muda ini, daya tahan tubuh terhadap penyakit sudah melemah.

Bersambung....