Perpisahan Adalah Sebuah Pilihan
Tantangan Menulis Hari Ke- 187
Minggu, 13 September 2020
#Tantangangurusiana
***
Tak akan pernah lagi mempertanyakan kenapa?
Cukup sudah segala penderitaan untuk seseorang yang tidak pantas diharapkan.
Tutup semua lembaran kenangan.
Jangan pernah membukanya.
Setidaknya itu yang dirasakan oleh Arimbi semenjak Bagas lebih memilih gadis itu daripada bertahan dengannya. Dua tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk sebuah penantian. Selama itu pula tidak pernah sekalipun Bagas menghiraukan buah hati mereka.
Arimbi mencoba untuk bertahan, bahkan perjuangan itu lebih berat dari apa yang ingin dia perjuangkan. Hanya saja Bagas seolah telah menganggap jika Arimbi dan anaknya sesuatu yang harus di lupakan.
Sehingga tidak sekalipun Arimbi melihat itikad baik dalam diri mantan suaminya. "Apakah dia tidak tahu, bahwa mantan istri bisa saja ada, tetapi yang tidak ada mantan anak. Anak merupakan tanggungan yang akan diminta pertanggung jawabannya kelak." bisik hati Arimbi dalam hati.
Perih ini biarlah menjadi penghapus suka, tidak seperti aksara indah merangkai kata. Sehingga dulu sempat terbuai rasa. Kini semua telah berakhir. Perlahan tetapi pasti jarak harus tercipta.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen tulisannya, Bunda. Sukses selalu. Salam literasi
Terima kasih pak. Sukses untuk kita semua. Salam.
Perpisahan cepat atau lambat akan dirasakan
Ya pak, namanya hidup ,tidak ada yang abadi