Tantangan Menulis Ke-257

Minggu, 22 November 2020

#TantanganGurusiana

***

"Kriiing...kriiing....

Kriiiing...kriiiing...."

"Sinta, telepon berdering, tuh. Tolong diangkat, Ya Nak!" teriak mama Sinta dari kamar mandi.

"Iya, ma...." teriak Sinta tidak kalah kerasnya.

Dengan setengah berlari, Sinta mengangkat telepon.

"Assalamualaikum, kata Sinta."

"Wa'alaikum salam, kami dari rumah sakit Asih. Betul ini rumah Pak Herman?"

"Benar, Bu. Pak Herman itu ayah saya. Ada apa, ya Bu?"

Perasaan Sinta mulai tidak enak, ada perasaam gelisah menjalar cepat di sukmanya.

"Pak Herman kecelakaan, sekarang ada di UGD."

"Baik, Bu. Kami akan segera kesana. Terima kasih. Assalamualaikum."

Tanpa menunggu pihak rumah sakit, menjawab telepon. Sinta menutup teleponnya dan bergegas ke kamar mamanya. Kali ini, langkahnya terhenti di pintu kamar mamanya.

"Mama tidak boleh kaget dengan berita ini, aku tidak boleh kelihatan panik, takut penyakit jantung mama kambuh."

"Siapa yang nelpon, Sinta?!" kata mama, ketika tahu Sinta sudah berada di kamarnya.

"Telepon dari rumah sakit, Ma. Mengabarkan kalau papa kecelakaan, tetapi papa tidak apa-apa kok ma."

"Apa? Papamu kecelakaan?

Kelihatan mama terduduk lesu di pinggir tempat tidur. Terlihat jelas kekuatiran di wajahnya.

"Mama tidak apa-apa kan?"

"Tidak apa-apa, Sinta. Sebaiknya kita secepatnya ke rumah sakit. Kasihan papamu,tidak ada yang nungguin."

Tanpa membutuhkan waktu lama,mereka tiba di rumah sakit. Setelah bertanya dibagian informasi, Sinta dan mamanya langsung menuju tempat papanya di rawat. Dikejauhan terlihat papa tersenyum dengan kedatangan mereka. Barulah Mama sedikit tenang melihat senyum suaminya.

Bersambung....