irfan azis

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Ide Dari Istri

Pasca mengikuti kegiatan "sagu sabu" kemarin, saya langsung praktek di rumah. Saya mempraktekan apa yang diperintahkan 3 nara sumber hebat kemarin; Pak Ihsan, Pak Deni, dan Pak Yasin.

Hal pertama yang saya praktekan adalah saya memerintahkan istri saya untuk mengingat 5 hal paling berkesan selama hidupnya. Begini katanya," 5 hal paling berkesan selama saya hidup; pertama, Saat-saat indah di ponpes Al Hikmah. Kedua, Dilamar Tukang Kue. Ketiga, Honeymoon di pojok kontrakan. Keempat, Menanti Si Buah Hati. Dan Kelima, Belanja di Tanah Abang".

5 hal paling menarik di atas semuanya dialami juga oleh saya. Bahwa benih benih cinta di antara kami mulai bersemi ketika kami sama-sama mesantren di suatu pesantren di wilayah Brebes bagian selatan. Jelang kelulusan saya membuatkan lukisan untuknya dengan sebuah tulisan penuh makna, "I Believe U".

Lalu, hubungan cinta kami disepakati "off sementara " selama kuliah. Saya lulus s1 satu semester lebih lama dibanding dia. Saat itu saya kuliah sambil bekerja sebagai tukang kue. Setahun setelah saya lulus s1, saya beranikan diri untuk datang menemui orang tuanya. Saya berta'aruf bukan dengan dia tapi dengan kedua orang tuanya. Sebab saya dan dia sudah saling mengenal. Beberapa bulan berselang saya datang lagi bersama keluarga saya untuk melamarnya. Sebuah cincin yang saya beli dari hasil kerja saya sebagai tukang kue diterima olehnya. Dan, pada hari itu juga disepakati tanggal pernikahan kami.

Usai menikah dia ikut saya merantau ke Jakarta. Saat itu saya ngontrak rumah petak yg terletak di pojok. Di sanalah kami memulai bahtera rumah tangga yang sesungguhnya. Suka dan duka kami nikmati bersama.

Kami tak begitu mempersoalkan ketika kami belum juga diberi momongan. Kami menganggapnya sedang menikmati masa-masa pacaran. Kami tidak menunda untuk punya anak tapi juga tak "ngoyo" harus segera memilikinya. Hingga usia 6 tahun pernikahan kami, si buah hati belum juga kami dapatkan. Dalam rentang waktu tersebut Kami sudah berkonsultasi ke dokter dan beberapa tukang urut. Tapi belum ada satupun resep yang mujarab. Alhamdulillah, kami berdua tetap saling suport satu sama lain. Hal tersulit bagi kami pada saat itu adalah ketika musim lebaran tiba. Saat kami sowan ke keluarga besar kami, biasanya ada saja keluarga yang nyeletuk dan menyinggung perasaan kami. Alhamdulilah memasuki tahun ke 7 pernikahan, tepatnya sebulan pasca lebaran, istriku positif hamil. Penantian panjang itu kami abadikan jadi nama anak kami; Intizhar.

Itulah empat hal menarik yang dimaksud istri saya. Sebuah kisah perjalanan hidup yang kami alami selama 20 tahun, sejak kami masuk sma di tahun 1997 hingga sekarang sudah jadi ayah dan bunda.

Adapun satu lagi hal paling menarik bagi istri saya adalah "Belanja Di Tanah Abang". Jadi begini, saat kuliah dulu ia hoby jalan jalan ke pasar Tanah abang. Sebuah hoby yang mengantarkannya jadi pedagang musiman, khususnya menjelang puasa dan lebaran. Hoby dan profesi musiman itu dilanjutkan setelah ia menikah. Beberapa bulan jelang Ramadhan kami mulai survei ke pasar tanah abang. Kami niatkan untuk refreshing, olahraga, dan usaha mencari laba tentunya. Dari situlah saya tahu potensi besar istri saya di dunia bisnis pakaian.

Mungkin semua orang tahu ada pasar tanah abang di ibukota. Tapi tak semua orang yang tahu pasar tanah abang berkesempatan pergi ke sana. Dan tak semua orang yang pernah ke sana mendapatkan laba dari belanjanya. Istri saya adalah orang yang hoby ke pasar tanah abang plus mendapat keuntungan dari hobynya itu.

Dari sinilah muncul ide menulis buku, "Trik Cemerlang Belanja Ke Tanah Abang". Lalu saya keluarkan jurus kedua yang diajarkan narasumber kemarin; tugas buat sinopsis. Begini kata saya, " Misalnya kita ingin mengajarkan anak kita cara belanja pakaian di pasar tanah abang, bagaimana Bunda merayunya?"

Sungguh tak terduga jawaban istri saya, " Yah, udah lama ya kita nggak ke tanah abang. Libur semesteran besok kita jadi kan ke tanah abangnya?"

Sambil tersenyum saya membatin, "Jaka sembung bawa gitar. Nggak nyambung, jreng jreng jreng.....".

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

tulisan yang mangtabs. renyah banget

11 Nov
Balas

Bakat terpendam sdh mulai bangkit....alhamdulillah....Hebat

11 Nov
Balas

Saya jd terinspirasi dr tulisan pa irfan ...

11 Nov
Balas

Terima kasih pak Leck Murman. Mohon suport dan bimbingannnya

11 Nov
Balas

Amin. Mohon suport dan bimbingannya bu fatmawati

11 Nov
Balas

Lanjutkan bu siti ramdhoni. Semoga semakin terampil menulis dan sukses membuat buku.

12 Nov
Balas



search

New Post