Irfan Syahrul

Guru Garis Depan Alumni Prodi Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Hendak Mengikuti Seminar, Tapi Ditinggal Pesawat
Sumber : Tribunnews.com

Hendak Mengikuti Seminar, Tapi Ditinggal Pesawat

Setelah berhasil mengikuti kegatan workshop, saya jadi lebih termotivasi untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang digelar oleh kementerian pendidikan. Salah satu kegiatan yang saya coba ikuti adalah seminar nasional. Saya kemudian mengunggah file berkas administrasi dan karya tulis di laman Kesharlindung Dikdas. Setelah beberapa minggu menanti pengumuman, akhirnya diumumkan peserta yang terpilih. Alhamdulillah, saya termasuk salah satu peserta yang diundang untuk menghadiri kegiatan tersebut.

Dalam undangan tersebut, dituliskan bahwa kegiatan seminar nasional akan diadakan di salah satu hotel di Kota Tangerang, Banten. Berkat pengalaman sebelumnya, kali ini saya sudah cukup lihai dalam menyiapkan berkas administrasi. Tiket dengan tujuan Jakarta melalui bandara Soekarno Hatta pun sudah saya pesan. Saya memilih mendarat di sana karena lebih dekat dengan lokasi kegiatan. Hitung-hitung menghemat biaya transportasi menuju hotel.

Kali ini saya merasa cukup percaya diri untuk bisa hadir tepat waktu. Rasanya saya tidak bakal terlambat mengikuti acara pembukaan kegiatan seminar nasioal. Pada tiket bertuliskan bakal tiba di Jakarta jam 2 siang. Sedangkan acara baru akan dimulai jam 4 sore.

Masih pagi buta, saya miminta rekan untuk mengantar saya menuju pangkalan bis bandara. Pangkalan bis ini terletak di pusat Kota Namlea. Selepas sholat subuh, bis ini pun mengantar saya dan penumpang lainnya menuju bandara Namniwel. Bandara ini terletak di Desa Waeperang sekitar 40 menit perjalanan dari Kota Namlea. Bandara ini baru beberapa tahun beropreasi, dan hanya melayani penerbangan rute Ambon-Namlea dan Namlea-Ambon. Maskapai yang beroperasi pun hanya satu.

Setelah cek in, saya pun masuk ke ruang tunggu. Dua lembar boarding pass sudah saya kantongi. Rute Namlea-Ambon dan Ambon-Jakarta. Sekitar jam 7 pagi, pesawat W-Air yang terbang dari Kota Ambon mendarat. Tak berselang lama, penumpang turun dari pesawat dan memasuki ruang kedatangan bandara. Kami pun dipersilahkan oleh petugas menuju pesawat jenis ATR itu.

Setelah mendengar petunjuk keselamatan dari pramugari, pesawat pun terbang meninggalkan bandara Namniwel. Dari ketinggian, tampak Pulau Buru yang sangat indah. Deretan bukit dan pantai pasir putih dengan airnya yang biru terhampar luas. Perjalanan dari bandara Namniwel ke bandara Pattimura berkisar 30 menit. Tapi karena cuaca yang sedikit buruk, pesawat yang kami tumpangi terlambat untuk mendarat.

Saya sudah merasa was-was ketika dari balik jendela pesawat, saya melihat pesawat B-Air sudah menuju lintasan untuk terbang. Dalam hati bergumam, “sepertinya saya sudah ketinggalan pesawat.” Setelah pesawat yang saya tumpangi mendarat dengan sempurna, saya pun bergegas untuk turun dan berlari menuju ruang cek in. Pakaian yang saya kenakan sedikit basah karena terkena rintik hujan. Ternyata kekhawatiran saya benar terjadi. Saya ketinggalan pesawat menuju Jakarta. Ternyata saat itu, bukan hanya saya saja yang ditinggal pesawat. Ada seorang penumpang lagi. Kami pun langsung menuju kantor maskapai yang ada di bandara Pattimura. Kami melakukan protes. “Mengapa kami bisa ditinggal pesawat? Padahal bukan salah kami.” Ucap kami pada petugas itu. Cukup lama kami berdebat meskipun pada akhirnya kami menerima alasannya. Kami pun diminta untuk bersabar dan menunggu penerbangan berikutnya.

Sebuah tiket pengganti sudah kami kantongi. Tiket tujuan Jakarta melalui bandara Halim Perdanakusuma. “Apes lagi”, ucapku dalam hati. Karena penerbangannya masih sangat lama, saya pun berbincang-bincang dengan bapak tadi. Perbincangan sesama penumpang yang ditinggal pesawat. Kami saling menanyakan nama dan pekerjaan di pulau buru. Saya memperkenalkan nama, dan menjelaskan bahwa saya adalah seorang guru. Beliau pun memperkenalkan diri. Beliau bernama Sucipto, dan bekerja di pelabuhan Namlea.

……..

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wah keren nih ceritanya...

02 Jun
Balas

Terima kasih Bunda

03 Jun

Pengalaman yg luar biasa, pak

02 Jun
Balas

Perjuangan yg sangat luarbiasa pak. Keren banget

03 Jun
Balas

Terima kasih pak guru hebat :)

03 Jun

Terima kasih Bu...Salam kenal

03 Jun
Balas



search

New Post