Irfan Syahrul

Guru Garis Depan Alumni Prodi Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Hidup di Daerah Rawan Bencana
sumber: Hai-Online.com

Hidup di Daerah Rawan Bencana

Ada banyak perkampungan di Kabupaten Buru yang letaknya dekat dengan bibir pantai. Pada perkampungan ini, terdapat banyak tanda bergambar pohon kelapa dan rumah yang diterjang ombak besar. Di desa tempat saya tinggal adalah salah satunya. Beberapa tanda jalur evakuasi berdiri di beberapa sudut lorong yang mengarah ke halaman masjid desa. Masjid desa inilah yang menjadi pusat evakuasi jika bencana terjadi. Hal ini tentu membuat saya cukup khawatir, karena berada di kawasan yang ditetapkan sebagai daerah rawan bencana.

Provinsi Maluku memang cukup dikenal sebagai kawasan yang rawan gempa. Beberapa gempa dengan magnitude besar kerap terjadi. Sebagian besar gempa terjadi di lautan. Di kabupaten Buru, warga menyebut gempa dengan istilah tanah goyang.

Cerita yang pernah saya dengar dari masyarakat, katanya dulu pernah terjadi tanah goyang (dibaca: gempa) yang membuat penduduk di desa mengungsi ke bukit yang jaraknya sekitar 3 kilo meter dari desa. Hampir semua warga meninggalkan desa. Berbekal makanan seadanya, mereka berlari menuju tempat yang lebih tinggi.

Sampai sekarang, warga masih trauma jika terjadi gempa. Meskipun gempa itu terjadi di daerah yang cukup jauh. Warga senantiasa waspada akan datangnya air naik (dibaca: tsunami). Pernah suatu malam terjadi gempa di lautan dengan magnitudo 3,0. Jarak pusat gempa dari desa sekitar 38 kilo meter. Saat itu warga cukup panik, karena getarannya sangat terasa. Sebagian besar warga memilih begadang, khawatir akan datangnya gempa susulan dengan magnitudo yang lebih besar, yang bisa mendatangkan tsunami.

Bersyukur malam itu, sinyal telepon masih tersedia. Pesan dari BMKG mengggetarkan HP saya. Sebuah pesan masuk, memberikan informasi bahwa terjadi gempa dengan magnitudo 3.0 dan tidak berpotensi tsunami. Pesan itu sedikit melegakan rasa cemas yang sedari tadi menyelimuti pikiran saya. Jadi kebayang bagaimana jika sinyal HP hilang. Kepanikan mungkin bisa terjadi saat itu.

Hal unik yang dilakukan oleh warga untuk mengetahui kemungkinan terjadi tsunami adalah dengan memperhatikan permukaan air di sumur. Katanya, jika air di sumur tiba-tiba berkurang atau bahkan kering, maka kemungkinan akan terjadi tsunami. Hal ini biasa dilakukan oleh warga terlebih saat gempa terjadi di malam hari.

Ketika terjadi gempa di Ambon, warga desa ikut waspada. Meskipun jaraknya terbilang sangat jauh, warga merasa khawatir jika gelombang air sampai di Pulau Buru. Juga khawatir jika terjadi gempa di perairan dekat desa. Karena berita gempa Ambon masuk dalam berita di televisi, orang tua saya di kampung menelpon. Beliau menanyakan perihal kabar saya. Saya pun menjelaskan bahwa kondisi di desa tempat saya tinggal tidak terdampak gempa Ambon, karena lokasinya yang sangat jauh. Saya pun meminta untuk didoakan agar senantiasa sehat dan aman di tempat tugas.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post