Sore tadi saya mendapat sebuah pesan dari rekan guru. Pesannya berisi informasi tentang orang tua siswa yang berusaha bunuh diri dengan meneguk racun rumput. Beruntung kejadian ini cepat diketahui oleh warga. Dengan sigap warga segera memberinya obat herbal yang terbuat dari dedaunan yang tumbuh di sekitaran kampung. Bersyukur nyawa orang tua siswa tersebut masih bisa diselamatkan.

Kasus seperti ini memang bukan yang pertama kali terjadi. Kejadian ini kembali menambah jumlah kasus percobaan bunuh diri yang terjadi di kampung tempat saya bertugas. Ada beberapa kasus yang sama menimpa orang tua siswa. Kadang Ada yang bisa diselamatkan, tapi ada juga yang harus meregang nyawa. Karena banyaknya kasus percobaan bunuh diri dengan cara minum racun rumput di kampung tersebut, membuatnya terkenal sebagai kampung racun rumput.

Tentu hal ini membuat kami khawatir. Berkali-kali kami meminta siswa untuk tidak mencontoh perbuatan buruk itu. Kami senantiasa mengingatkan bahwa perbuatan itu dilarang dalam ajaran agama manapun.

Sayangnya, kejadian buruk itu ikut menimpa siswa kami. Kejadiannya terjadi sekitar setahun yang lalu. Entah apa yang membuat dia begitu nekat hingga mencoba mengakhiri hidupnya dengan meneguk racun rumput. Tiga hari dia berjuang untuk hidup, namun akhirnya gadis belia itu menutup usia. Kejadian itu membuat kami merasa sangat kehilangan. Kami tidak menyangka, siswa yang kami kenal ceria ternyata mengambil jalan pintas seperti itu.

Sebenarnya, segala bentuk penyuluhan telah diberikan kepada warga. Baik dari aparat desa, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pendidikan dan pegawai puskesmas. Tetapi masih ada saja yang mencoba untuk mengambil jalan pintas untuk lari dari masalah yang dihadapinya.

Kami berharap, semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi.